Feri MAKI : prihatin dengan pernyataan HMI

Palembang (Pijarnusa) Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Bagian Selatan (Badko HMI Sumbagsel) yang meminta “HD” mundur kalau lelah menjabat Gubernur memprihatinkan beberapa fihak.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Sumbagsel melalui Deputy Sumsel angkat bicara. “Pernyataan ini menyiratkan adanya ketidak puasan masyarakat atas kinerja Pemprov Sumsel”, ucap Feri Deputy MAKI.

“tak henti-hentinya masyarakat kritik kinerja dan kebijakan yang diambil oleh Pemprov Sumatera Selatan yang di anggap kurang peduli dengan nasib masyarakat Sumatera Selatan”, ucap Feri selanjutnya.

“Apalagi Badko HMI Sumbagsel berpendapat Pemprov Sumsel dan Forkompinda sumsel mempertontonkan birokrasi yang tidak sehat” ucap Feri lagi.

Simak pernyataan Bambang Ketum Badko HMI Sumsel pada awak media, “Belum lama ini kita saksikan ada teman-teman sampai nekat turun aksi di Kabupaten muratara yang menuntut agar bupatinya serius dalam penanganan pandemi ini dan saat bersamaan ada sejumlah Mahasiswa turun kejalan juga dilubuklinggau yang aksi di salah satu universitas, tentu ini menunjukan ketidak seriusan aparat kepolisian dalam mengawal maklumat Kapolri, kita akan tuntut dua Kapolres ini karena telah lalai bila perlu mutasikan saja kami anggap mereka menciderai maklumat kapolri sendiri” Ungkap Bambang (dikutip dari Sriwijaya Online)

Selanjutnya Bambang juga menyatakan “Sudah saatnya Gubernur sumsel, jajaran terkait dalam penanganan pandemi covid-19 ini mengambil langkah strategis demi keselamatan seluruh rakyat sumsel. Karena Tanah sumsel ini milik kita rakyat sumsel sudah barang tentu Para Pemangku kebijakan memikirkan keselamatan rakyat juga bukan hanya kolega-koleganya saja.” Tutur Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel Bambang Irawan di Lubuklinggau pada Kamis (07/05) kepada awak media (dikutip dari Sriwijaya Online)

“Sampai hari ini kita lihat pemprov dan jajaran Instansi terkait kebingungan dan seperti kelihatan betul tidak piawai dalam mengelola suatu permasalahan yang hari ini dihadapi sumsel khususnya. Embel-embel yang di sampaikan Bpk Gubernur atas nama pemprov sampai hari ini tidak kunjung dirasakan masyarakat dibawah kebijakannya. Ini sudah keterlaluan, sudah lambat, minim strategi sebagai pemangku jabatan tertinggi di sumsel” Kata Bambang yang juga Mahasiswa Pasca Sarjana Hukum Unsri (dikutip dari Sriwijaya On line)

“Ternyata pengalaman beliau sebagai bupati OKU-Timur 2 periode tidak mengantarkan beliau menjadi seorang Pemimpin katakanlah Gubernur yang memiliki keterampilan dalam memimpin. Di kondisi saat ini jiwa kepemimpinam beliau juga tidak tampak, Seharusnya di kondisi saat ini timbul terobosan kreatif dan inovatif dari beliau. Namun jika beliau sudah lelah dalam mengurus Sumatera Selatan lebih baik kami sarankan lebih baik mundur teratur dari jabatannya, seorang pemimpin itu mesti pandai dalam menyusun strategis dalam keadaan darurat sekali pun dan terpenting pandai mengkolaburasikan berbagai elemen yang ada untuk bersama-sama berbuat dan bertindak demi kebaikan daerahnya. Gubernur kita ini sibuk dengan pencitraan terus, seakan-akan Pil-Gub sudah sebentar lagi tiba, keterlaluan jika kondisi ini dimanfaatkan seperti demikian” Jelas bambang. (Daeng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *