Warga Tenjo Resah, Banyak Maling Bobol Rumah

Tenjo (Bogor) | Pijarnusa.com – Masyarakat Kecamatan Tenjo kabupaten Bogor, karena akhir-akhir ini resah disertai was-was adanya pencurian yang leluasa membobol rumah warga. Pelaku tak hanya berhasil membobol rumah warga saja, bahkan rumah kepala Desa pun berhasil dibobol juga oleh si pencuri.

Seperti yang telah dialami oleh Haetani (50) warga kampung Cilaku Desa Cilaku Kecamatan Tenjo. Haerani melaporkan kejadian yang dialamainya kepihak kepolisian sektor Parung Panjang, terkait rumahnya yang kebobolan, pada Kamis (21/11/2019).

Menurut keterangan korban (Haerani) kejadian itu terjadi sekitar pukul 02:30 wib dini hari, pencuri masuk lewat pintu dapur rumahnya dengan cara menjebol gembok yang dipasangnya di pintu dapur.

“Dicongkel, gemboknya juga hilang tidak ada, dan yang hilang dua unit sepeda motor saya, dua hand phone, serta uang tunai sebesar Rp 15 juta saya simpan di jaket juga hilang. Kalau dijumlah keseluruhannya kerugian saya puluhan juta. Saya baru sadar pas saya liat jaket saya tidak ada di tempatnya semula, dan saya cek semuanya ternyata motor dan hp saya hilang.” Jelasnya.

Sementara itu kepala Desa Babakan Suwardi Wadin mengaku dirinya juga menjadi korban pembobolan aksi pecurian. Menurutnya, kasus warga Desa Cilaku itu, tidak beda jauh yang telah dialaminya.

“Saya juga pernah kehilangan benda berharga,dan nilai kerugian mencapai 10 juta. Bahkan motifnya sama persis dengan Haerani warga Desa cilaku itu, aksi pencurian dengan cara membobol Rumah saya.” Ungkapnya.

Wadin menambahkan kejadian itu terjadi saat ramai-ramainya pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di wilayah kecamatan Tenjo. Selain benda berharga, burung murai yang harganya cukup mahal pun hilang.

“Kalau berbicara aksi pencurian di wilayah kecamatan Tenjo,sudah banyak warga mengeluh adanya aksi pencurian mulai dari hewan peliharaan,seperti kerbau juga habis oleh para pelaku pencurian.” Katanya.

Selain itu Wahid juga berharap adanya peningkatan pelayanan dari pihak kepolisian terkait hal tersebut. “Kita liat, Di Tenjo hanya ada Pos Polisi, yang dijaga satu anggota. Selama ini wilayah kecamatan Tenjo masuk wilayah hukumnya ke polsek Parung Panjang, sedangkan dari sini kesana jaraknya 20 kilo meter.”

Menurutnya berbeda dengan kecamatan lain, satu kecamatan ada polsek. “Padahal Tenjo ini menjadi perbatasan dengan wilayah Tangerang bahkan perbatasan Propinsi Jawa Barat dan Banten, yang seharusnya ada peningkatan pelayanan dari pihak kepolisian, ini juga bagian dari peningkatan kesejahteraan kalau masyarakat resah dan was-was bahkan tidak mau memelihara hewan ternak lagi karena takut kemalingan.”

Selain itu, kata dia, wilayah perbatasan ini kalau tidak dijaga dengan inten,bisa saja banyak kejadian yang bersifat pelanggaran hukum, seperti transaksi narkoba atau lainnya. Hal ini bisa terjadi, kalau pengawasannya tidak ditingkatkan.

“Kalau muspika tenjo tidak bisa membuat kantor kepolisian (polsek), minimal ada penambahan personil anggota untuk di pospol.” Pintanya.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Sektor Parung Panjang perihal keluhan warga Kecamatan Tenjo khususnya.(Boim/Ny)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *