Wagub Jabar Penyuluh Pertanian Sebagai Agen Perubahan

Jawa Barat200 Views

BANDUNG BARAT – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendorong penyuluh pertanian yang tergabung dalam DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia Jabar terus memberdayakan petani agar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas, serta perbaikan kesejahteraan keluarga petani.

Hal itu menurut Pak Uu –sapaan karib Wagub Jabar– sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, bahwa penyuluh pertanian berperan sebagai agen perubahan bagi dunia pertanian di Tanah Air.

“Identitas petani harus berubah, sudah saatnya kini orang bertani supaya bisa membeli rumah, naik haji, ibadah umrah, kesejahteraannya meningkat,” kata Pak Uu, saat memberi Arahan pada pelantikan DWP Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Jabar, di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Jalan Kayu Ambon, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (16/3/2022).

“Kalau petani di Jabar masih kitu keneh, kitu keneh, maka perlu pertanian petani oleh para penyuluh karena para hebat tak lepas dari karya dan jasa penyuluh,” tambahnya.

Ia juga meminta para penyuluh untuk terus berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk bergerak di sektor pertanian karena seiring perkembangan era industri 4.0, teknologi pertanian terus berkembang, segala keterbatasan di sektor ini seharusnya dapat ditingkatkan.

Oleh karena itu penyuluh pertanian sendiri perlu meningkatkan pengetahuan terkait perkembangan teknologi di bidang pertanian.

“Dengan daya dukung teknologi dan kemampuan memanfaatkan, peran penyuluh dalam pendampingan petani diharapkan dapat menjadi inspirasi,” ujarnya.

Pemda Provinsi Jabar pun aktif mendorong minat warga untuk berkiprah di sektor pertanian, termasuk terhadap kaum milenial. Salah satunya dengan digulirkannya Program Petani Milenial.

Harapan petani milenial yang sukses dapat menjadi percontohan bagi generasi milenial lainnya di Jabar, sehingga terdorong niat untuk terjun ke dunia pertanian.

Sampai saat ini capaian Program Petani Milenial yang sudah beroperasi pada 2021 sebanyak 1.542 orang.

“Ini melampaui target awal yang hanya 1.000 orang. Untuk tahun 2022 target kita naikkan menjadi 3.000 orang,” tuturnya.

“Adapun lahirnya Program Petani Milenial sendiri bertujuan untuk mendorong regenerasi pertanian yang diisi oleh kaum muda kreatif dan inovatif, sekaligus melek teknologi. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas sesuai dengan perkembangan zaman,” tulisnya.

Pak Uu pun mendorong Perhiptani menyukseskan program tersebut. Dengan harapan suksesnya para pemuda di sektor pertanian dapat menekan urbanisasi.

“Sehingga mereka bisa tetap tinggal di desa, rezeki kota, dan bisnis mendunia. Diharapkan ini dapat memberikan kesempatan kerja dan tantangan bagi anak muda di masa pandemi untuk memajukan perekonomian desa,” kata Pak Uu.

Selain itu, Pak Uu meminta Perhiptani memperhatikan pula peningkatan pelayanan dan fungsi penyuluhan pertanian tingkat lapangan melalui Komando Strategi Pertanian (Kostratani), dalam hal ini Pemda Provinsi Jabar berperan sebagai Komando Strategi Wilayah (Kostrawil) yang diketuai langsung oleh Gubernur Jawa Barat.

“Perhiptani perlu mencapai titik maksimal dalam mengukir prestasi,” pungkasnya. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *