PURWAKARTA,- Tempat Pemakaman umum (TPU) yang saat ini diberi nama “Astana Gede Tunggul Rahayu” yang berlokasi di Kampung Babakan RT 10 RW 04 Desa Cikaobandung Purwakarta kondisinya sudah kelihatan rapih tersusun dan nyaman.
Pj Kepala Desa Cikaobandung Hendra Setiawan saat ditemui pijarnusa.com di lokasi dapur umum di halaman kantor Kecamatan Jatiluhur mengatakan, ini salah satu imbas dari jalur Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang melintas di wilayah Desa Cikaobandung Purwakarta.
“Tetapi dibalik itu, makam ini menyimpan sejarah tatar sunda bahkan ada beberapa makan keramat yang menjadi daya tarik para penziarah yang berdatangan dari luar Kabupaten Purwakarta diantaranya Bandung, Tasik, Cianjur dan Sumedang yang pasti sudah tahu dari sisilah (ngucruk) makam tersebut,” ujar Hendra, Kamis (7/5/20).
Penziarah yang datang dari luar kabupaten biasanya berdatangan malam hari sekitar pukul 22.00 wib mereka melakukan prosesi zikir, doa, bertawasul sampai 3 jam. Hal seperti ini sudah biasa dilakukan oleh para ziarah yang berdatangan di luar Kabupaten Purwakarta.
“Dan masyarakat Cikaobandung pun sudah terbiasa bahkan kami berharap acara seperti ini akan menjadi program rutin setiap tahun sekali mengadakan Tawasul mendekatkan diri cuma kepada Allah SWT semata dengan menjalankan instruksi dan ketaatan kepada-Nya, berdoa kepada-Nya, Beribadah kepada-nya dan mencontoh tanda apa yang sudah disampaikan para nabi dan rosul-Nya, serta mengamalkan apa yang diridhai-Nya,” tuturnya.(Lily)
