Ridwan Kamil Ajak Pemuda Yogyakarta Optimistis

DI Yogyakarta176 Views

YOGYAKARTA- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menjadi pemuda optimis dan damai demi Indonesia Emas 2045 sebagai negara yang diprediksi empat terkuat dunia.

Namun ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. “Pertama jangan ada generasi stunting yang tidak produktif dan kompetitif. Ini syarat untuk mencapai empat besar ekonomi dunia,” ujar Ridwan Kamil ketika menjadi pemateri dalam talkshow Safari Iman Ramadhan (Safir) 1443 H acara Para Pemuda Intelektual Muslim Membangun Negeri yang Berprestasi Masjid Kampus UII,Yogyakarta, Selasa (5/4/2022).

Kedua, syarat menjadi negara maju adalah Indonesia harus memiliki angka pertumbuhan ekonomi yang stabil minimal berada di angka 5 persen.

“Yang kedua ekonominya jangan ekonomi biasa harus gabungan antara ekonomi digital, ekonomi hijau, hilirasi industri dan ekonomi kreatif,” kata Kang Emil – demikian akrab disapa.

Terakhir, kondisi sosial dan politik yang stabil dan sesama anak bangsa tidak boleh saling menolak.

Gubernur juga memberikan contoh mengenai ketidakamanan dunia. Yaitu mengenai perang Ukraina melawan Rusia. Menurutnya, negara bisa bubar kalau tidak bisa menjaga persatuan. Jalannya dari perang tak selesai. Perang datang dari yang tak bisa dikendalikan. Kerusuhan datang dari hasutan. Kemudian hasutan datang dari kebencian. Kebencian datang dari perbedaan yang dibesar – besarkan.

“Kalau Indonesia jemput sebagai negara juara, tidak boleh mengabaikan. Perbesar persamaan, jangan membesar-besarkan perbedaan, jangan jangan kita melihat perbedaan sebagai rahmat, insyaallah selamat,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil memandang manusia selalu punya dua sisi. Ibarat sedang memlihara serigala putih yang baik dan serigala hitam yang jahat. Serigala paling setia dan taat adalah yang sering diberi makanan. Demikian pula sifat manusia. Jika yang diberi makan maka karakternya akan baik, sebaliknya jika_julid_ yang diberikan panggung itulah karakter yang akan muncul.

“Jangan masuk sebagai generasi yang hidupnya masih sibuk dengan urusannya sendiri. Pemuda harus berani mengurus masyarakat,” tutupnya. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *