Relawan Rajo Optimis Meraih Simpati Warga Kota

Palembang,  Meski dianggap terlalu dini namun aroma peta persaingan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang 2024 kian menarik untuk diperbincangkan publik. Apalagi Pemilu serentak 2024 nanti akan menghadirkan banyak cerita dan kisah para aktor politik Kota Palembang dimulai dari.

wajah baru perpolitikan Kota Palembang tidak dapat dipingkiri melahirkan sosok tokoh non partai atau masuk di jalur independen bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang.

Salah satunya Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa dan Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Zulinto (RAJO) menjadi perhatian public kota Palembang dan bahkan ketika keduanya di pasangkan dari jalur independen cukup signifikan merebut simpati masyarakat serta memiliki popularitas tertinngi dari tokoh lainnya.

Hal tersebut di sampaikan langsung oleh ketua Lembaga Konsultan Pemenganan Pemilu Diki Chandra, “ secara acak kita diam – diam sudah melakukan survey ke masyarakat kota Palembang dan hasil sementara mereka mengingginkan Ratu Dewa berpasangan dengan Ahmad Zulinto,” Ungkap Diki.

Diki juga menyampaikan bahwa lembaganya telah ikut mewarnai di berbagai kegiatan pilkada, pileg dan pilpres, “ kalau di Sumatera Selatan jauh sebelum di adakan Pilkada Gubernur, kita sudah melakukan survey diawal bahwa Herman Deru akan berhasil memimpin Sumsel dan hasilnya sekarang beliau terpilih,”. Ujar Diki.

Diki juga menyapaikan bahwa lembaganya juga terlibat dalam pilres dua kali berturut – turut untuk memenangkan pasanya Joko Widodo – Jusuf  Kalla hingga Joko Widodo Ma’ruf Amin dan hasilnya pasangan tersebut menang.

Sementara itu terkait dengan Pilkada Kota palembang, saat ini saja dia berani berspekulasi soal Pilwakot karena  masyarakat Kota Palembang mengingginkan sosok pemimpin yang memang bisa langsung turun ke bawah dan langsung mendengarkan keluhan masyarakat seperti yang dilakukan oleh Ratu Dewa dan Ahmad Zulinto.

Sementara itu, Ahmad Zulinto melihat fenomena anak putus sekolah tidak hanya menjadi masalah pendidikan, tetapi sudah menjadi masalah sosial, ekonomi, keamanan, dan ketertiban masyarakat. Di Kota Palembang, masih banyak anak usia sekolah yang berhadapan dengan hukum yang sejatinya masih membutuhkan akses pendidikan yang layak. Selain itu, angka kasus putus sekolah di Kota Palembang pada tahun 2018 masih menunjukkan jumlah yang cukup tinggi, yaitu mencapai 1.278 kasus (17 persen dari jumlah kasus yang ada di Sumatra Selatan).

Kondisi tersebut menandakan bahwa masih banyak anak yang belum terpenuhi hak pendidikannya. Berbekal segudang pengalaman di bidang pendidikan, Ahmad Zulinto tergerak untuk mempelopori program akselerasi pengentasan anak putus sekolah di Kota Palembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *