PT Citra Asia Raya Resmi Beroperasi

PURWAKARTA, Pijarnusa.com – Direktur PT Citra Asia Raya, Irwan, saat ditemui awak media ini di lokasi peresmian mengatakan, untuk saat ini kapasitas produksi di perusahaan tersebut per hari selama 8 jam hasil produksi mencapai 1200 ton.

“Ini hasil produksi per bulan, kalau bicara bahan baku kami menerima di seluruh Indonesia yang berasal dari limbah elektronik bahkan kita juga mengabil dari pengumpul yang ada di Indonesia,” ucapnya.

“Kalau bicara bahan baku untuk saat masih kurang karena keperluan bahan bakunya diperusahaan kami kalau dihitung per bulan jaraknya lima hari kami sudah bisa proses sisanya kita tinggal bongkar-bongkarn karena bahan bakunya tidak mencukupin untuk prodaksi hasilnya akan menjadi INQON itu mengandung SIU atau tembaga dan bahan metal yang lain-lain,” kata Irwan di Kampung Cisantri Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Kamis (12/12/19).

Direktur Proper Kementrian lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mewakili Mentri KLHK Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc menegaskan, limbah electronik termasuk ke dalam limbah berbahaya dan beracun kini sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 101 tahun 2014 mengenai pengelolahan limbah B3.

“Nah, memang limbah electronik selama ini dikelolo oleh perusahaan yang periziannya sudah jelas seperti yang mempunyai izin pemanpaatan limbah electronik. Namun sekarang kami mau mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait dengan sampah spesifik. Spa itu sampah spesifik? antara lain sampah dari rumah tangga yang mengandung limbah electronik diantaranya HP, TV, Komputer ini merupakan limbah eloctronik yang hampir setiap rumah ada, untuk teknik cara pengumpulannya kita bisa mengajak pemda setempat baik kota maupun provinsi,” jelasnya.

Mengenai mekanisme pihaknya masih mengacu pada undang-undang pengelolahan sampah tetapi dari mulai sekarang dikumpulkan, dikelola, dimanfaatkan harus melalui Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang limbah B3.

“Harapan kami kedepan kita akan sangat aktif bagimana limbah electronik yang ada dirumah-rumah bisa terkumpul dan terpisah dengan yang lain, kalau kita bicara limbah sebetulnya ada nilai ekonim yang tinggi sekali didalam limbah electronik di dalamnya masih ada bahan baku kalau dikumpulkan akan ingut atau bisa menjadi bongkahan emas, logam-logam almunium,” paparnya.

Masih di tempat yang sama Asisten II Kabupaten Purwakarta mewakili Bupati Purwakarta Ir. H. Tri Hartono, MM menambahkan, dalam kondisi tidak menguntungkan secara nasional juga peningkatan laju pertumbuhan ekonomi hanya 5,1 persen.

“Tatget kita sebetulnya sampai 5,5 persen tingkat kabupaten. Artinya target pertumbuhan ekonomi tidak tercapai kenapa tidak tercapai diakibatkan dari pengaruh ekonomi gelobal termasuk didalamnya adalah terkait dengan pertumbuhan ekonomi karena investasinya,” ungkapnya.

“Tahun 2018 ketika saya menjabat Plt PTSP selama satu tahun itu nyaris tidak ada investasi penambahan untuk di Kabupaten Purwakarta ada industri baru pada tahun 2018 kini mulai menggeliat lagi pada tahun 2019 ini kan dibangun pada awal tahun diresmikan pada akhir tahun 2019.

Dikatakan, investasi tahun 2019 ada penambahan mencapai 2,1 triliun, ini juga bukan sekedar dari sektor industri tetapi ada dari sektor yang lain termasuk sektor perumahan permukiman yang paling banyak sehingga total investasi 2,1 triliun itu adalah total investasi dari segala sektor yang ada.

“Kalau target hitungannya ke laju pertumbuhan ekonomi kalau kita ingingkan 5,5 persen pertumbuhan ekonomi itu mungkin kita dibawah target itu untuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Purwakarta hanya mencapai 5,1 persen. Harapan kedepan kita inging mengenjot UMKM karena dengan berkaca dengan pengalaman- pengalaman yang lalu bahwa sektor yang tidak terlalu rentan dengan dampak gelobal itu adalah UMKM termasuk didalamnya bagaimana kita segera menyusun terkait dengan ploting areal untuk setiap UMKM di setiap kecamatan apa yang dimiliki potensinya,” katanya.

“Jangan sampai semua mempunyai usaha yang sama tapi bagaimana mendisvesikasikan usahanya UMKM, Pa Jokowi juga target 2020 mengenjot UMKM ini termasuk didalamnya kemudahan dalam memberikan kredit usha kurnya (kredit usaha rakyat) ini juga mudah-mudahan di Kabupaten Purwakarta kurnya bisa berpihak terhadap UMKM dan UMKM bisa berdaya sehingga memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi secara lokal,” tandasnya.(Lily)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *