Popularitas Ratu Dewa Terus Meroket

Palembang (Pijarnusa)  – Meski  dibilang baru menduduki jabatan Sekretaris Daerah Kota Palembang Drs. Ratu Dewa M.Si. berdasarkan survei Personal Asisten belum lama ini.

Personal Asisten merupakan salah satu Lembaga yang berkolaborasi dengan tim bravo lima saat memenangkan Jokowi dua periode, lembaga ini memprediksi bukan tak mungkin tingkat popularitasnya terus meroket hingga menuju posisi teratas pada tabel elektabilitas calon Walikota Palembang 2023.

Diki Chandra selaku petinggi di asisten Personal menilai, tingkat popularitas adalah modal penting bila bicara mengenai pemilihan langsung. “Popularitas itu menjadi modal. Orang punya integritas, punya kompetensi kalau tidak populer yang kemungkinan kecil dipilih,” ujar Diki, Jumat(12/6).

Namun, menurut Diki, yang terpenting adalah harus didukung oleh popularitas yang positif. Artinya, tidak memunculkan sentimen yang negatif dari isu-isu kontroversial.

“Tidak ada sebetulnya hal-hal yang kontroversial dari Ratu Dewa. Kalau saya melihat memang sejauh ini, Ratu Dewa lebih fokus kepada tugas dan fungsinya selaku Sekda Kota Palembang,” paparnya.

Hal tersebut, kata dia, berbeda dengan isu yang menghinggapi calon lainnya. Meskipun dalam survei secara elektabilitas dan popularitas cukup tinggi, tapi sejauh ini kerap muncul isu-isu kontroversial dari calon lainnya.

Diketahui, elektabilitas Ratu Dewa di angka 31,7 persen sedangkan dalam tingkat pengenalan di angka 91,7 persen. Menurut Diki, bukan tak mungkin posisinya akan tersalip oleh calon lainnya bilamana yang muncul selalu isu kontroversial.

“Bisa saja Ratu Dewa lebih populer dan elektabilitas-nya menjadi tinggi, tetapi kalau terlalu banyak isu kontroversial bukan tidak mungkin dari waktu ke waktu bisa menurunkan elektabilitas,” katanya.

Terlebih, menurut Diki, ajang Pemilihan Walikota  akan berlangsung pada 2023 nanti. Artinya, masih terlalu jauh bilamana berpatokan pada hasil survei yang terjadi saat ini.

Karena waktunya masih panjang, kata dia, maka nama yang beredar saat ini belum tentu itu yang akan maju di 2023. “Nah politik Indonesia kan banyak kejutan, seringkali yang muncul tiba tiba orang yang tadinya tidak dibicarakan,” katanya.

Diki mengatakan, survei merupakan hasil dari opini publik. Sedangkan responden tersebut dipilih secara random, termasuk orang yang awam.

“Nah biasanya memang figur-figur yang terekspos oleh media itu yang kemudian masuk dalam radar orang-orang yang ditanya (responden) itu,” katanya.

Diki menilai, kalau melihat Ratu Dewa, sejauh ini hanya lebih rendah dalam hal coverege dari media mainstream, khususnya mengenai isu nasional. Hal tersebut berbeda dengan calon, walaupun tak jarang isu pemberitaan mereka tak selamanya positif.

Namun bilamana bicara media sosial, Ratu Dewa boleh dibilang unggul dari calon lainnya, sebut saja H .Nasrun Umar (HNU), Fitrianti Agustinda, Suparman Romans, Akbar Alvaro, Perca Lempuri, Yulian Gunhar, Ahmad Julinto, M hidayat, Lury Elza Alex, Zainal Abidin, MGS Syaiful Fadli, Firmansyah Hadi,  Hendri Zainudin, Kgs H Abdul Rozak, H Wijaya, Sultan Iskandar, H Umar Halim,  Yudha mahyudin,  Hj.Sunnah NBU,SH,MH dan RA Anita Noeringhati. Hal itu terukur dari jumlah pengikut pada media sosial Ratu Dewa seperti akun instagram juga twitter.

“Sudah lumayan kalau kita bicara konteks pilkada Kota Palembang di 2023, ya bagaimanapun Ratu Dewa disebut-sebut sebagai salah satu kandidat,” katanya.(Daeng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *