PURWAKARTA, – Festival sate maranggi yang digelar sekaligus dengan spot foto di sekitar Situ Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Kamis (24/12/2020) sempat ragu-ragu dari sebagian warga terutama dalam hal protokol kesehatan.
Hal itu justru dipertegas dengan pernyataan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika yang menyatakan bahwa penyelenggaraan festival sate maranggi ini sudah melalui sejumlah tahapan protokol sehingga kegiatan tadi bisa dipastikan aman.
“Kami menjalankan festival ini sesuai dengan protokol kesehatan dengan pengunjungnya yang menggunakan masker, terapkan tangan, cek suhu tubuh, bahkan terlebih dahulu dilakukan tes cepat bagi pengunjung yang hadir. Kami juga batasi pengunjung agar tidak terlalu berkerumun,” kata Ambu Anne.
Sekretaris Disporaparbud Purwakarta, Heri Anwar pun mengatakan bahwa menambahkan gelaran festival sate maranggi ini dilaksanakan sekaligus memberikan edukasi atau sosialisasi kepada para pedagang sate maranggi agar senantiasa mengedepankan protokol kesehatan dalam menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Sebab, ketika pedagangnya terapkan protokol kesehatan dengan baik dan ketat maka justru membuat konsumennya terjamin dan tak membuat khawatir,” katanya.
Dalam gelaran festival sate maranggi ini, Heri diikuti oleh sebanyak 58 pedagang dari total undangan yang dikirim sebanyak 100 pedagang. Ketika disinggung terkait adanya selotehan tak patuhi protokol kesehatan dalam gelaran festival itu, justru justru menanggapinya dengan santai.
“Kerumunannya di mana? Tadi itu para kepada OPD saja. Itu pun tidak hadir semuanya, hanya dari Disnaker, Disdukcapil, Bapenda, Diskominfo, Inspektorat. Dan enggak semua,” katanya seraya pandang lantaran tempat yang sempit dan sudut foto yang tampak seperti berkerumun .
“Kami juga meminta maaf kepada tamu undangan untuk undangan resmi hanya sebanyak 50 orang. Dan sebagian justru ada yang tidak hadir,” ujarnya.(rls)
