Merasa Dirugikan, Beberapa Kontraktor Proyek PT. KAI Cibatu-Garut Akan Mengadu

Garut, Pijar Nusa – Proyek PT KAI Cibatu-Garut penyelesaiannya sudah hampir tahap finishing penyelesaian.

Pihak KAPM selaku anak dari PT KAI cukup mahir dan cepat dalam melaksanakan tugas serta fungsingya karna proyek yang dilaksanakan dengan target 2 tahun hampir terselesaikan kurang lebih 1 tahun. Akan tetapi dibalik reaksi cepat kinerja KAPM sebagai anak PT KAI ada beberapa kontraktor pelaksana yang diduga mengalami kerugian terutama dalam pembayaran.

Menurut sumber informasi yang dihimpun awak media ini, hal tersebut dipicu karna para kontraktor sendiri berpacu terhadap gambar dan RAB project yang dikeluarkan oleh salah satu oknum yang bergerak bebas di antara PT KAI dan KAPM.

Kontraktor berinisial ER dan AH yang mengaku mengalami kerugian yang berhasil diwawancari Pijar Nusa mengatakan sangat terkejut dengan apa yang didapatnya terkait masalah keputusan pembayaran yang mereka terima sangatlah jauh berbeda dalam pembayaran. Menurutnya, perbedaan angka sampai puluhan sampai ratusan juta rupiah dengan RAB yang diterima dari salah satu oknum yang mengaku dirinya sebagai mitra/dan saudara dari salah satu pejabat penting dari PT KAI.

Hal ini memacu reaksi yang sangat gaduh di antara kontraktor di kabupaten Garut.

Er dan AH bersama kontraktor lainnya sangat tidak menyangka dengan perbedaan angka tersebut padahal mereka pada awalnya melaksanakan pisik proyek tersebut disesuaikan dengan angka RAB dan gambar yang sangat maksimal, akan tetapi hasil pembayarannya sangatlah jauh berbeda dengan keputusan KAPM.

Sementara di lain tempat tim media ini berhasil menemui pihak ADM dari pihak PT.KAPM berinisial WW, ia menjelaskan, pada intinya pihak KAPM melakukan sistem pembayaran berdasarkan keputusan pembayaran.

“Disesuaikan dengan RAB dan harga yang ada di pihak PT KAPM dan prosedur serta pembayaran tersebut dilakukan setelah invoice masuk terkait masalah kejadian yang menimpa para kontraktor yang mengalami kerugian dalam angka pembayaran pihak KAPM pun tidak mengetahui dasar dari RAB dan gambar yang menjadi acuan para kontraktor.” Ungakap WW, salah satu karyawan dari PT.KAPM.

Dengan kejadian yang diderita oleh beberapa kontrkator, ini menandakan betapa rapuhnya sistem managment dan pengawasan dipelaksanaan PT KAI Cibatu-Garut. Rencananya para kontraktor ini akan mengadakan konsorsium dan mengadukan hal kejadian yang mereka alami ke eksekutip direktur PT KAI pusat yang akan didampingi beberapa LSM dan wartawan yang ada di wilayah Jawa barat untuk mencari tau dan solusi kerugian yang mereka alami.(Toni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *