Papua, pujarnusa.com – Ratusan mahasiswa dan masyarakat adat papua bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) kampak hari ini melakukan aksi demonstrasi di depan gedung kantor kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung-RI). Dalam aksi tersebut yang berlangsung pada hari ini, Rabu (19/02/20) Pukul.12:00.Wib, mereka minta Kejagung RI harus segera mencopot kepala kejaksaan tinggi (kajati) papua, Nikolaus Kodimo, karena Kodomo dinilai tebang pilih kasus Korupsi di Papua.
Pasalnya, sejak Nikolaus Kodomo dilantik menjadi kejati papua, sudah ada pesan khusus yang disampaikan oleh Kejagung RI, ST Burhanuddin, bahwa Burhanuddin meminta mereka menjadikan Kejaksaan sebagai institusi yang mengedepankan pelayanan prima dalam penegakan hukum bagi masyarakat, terutama para pencari keadilan.
Penilaian tersebut datang akibat dari adanya dugaan korupsi yang hingga saat ini tidak bisa dituntaskan, seperti halnya Bupati Waropen (Y B) atas dugaan gratifikasi Rp 42 Milyar, dan juga dugaan korupsi di hibah bansos di keerom dan beberapa kabupaten di provinsi papua yang hingga saat ini belum bisa diselesaikan oleh Kejati pPapu.
Dalam demo tersebut, mereka meminta agar Kejati Papua harus diganti agar dalam kinerja terkait mengungkap dugaan korupsi di Papua tidak tebang pilih. Mereka juga berharap Kejati Papua dan kejagung RI jangan melindungi pejabat pelaku korupsi di papua, karena para pelaku korupsi adalah pencuri yang mencuri uang rakyat dan negara.
Dalam aksi tersebut, Para pendemo mendesak Kejagung RI agar segera menetapkan YB sebagai tersangka dugaan korupsi gratifikasi Rp 42 milyar. (Fian)
