Komunitas Sepak Bola Nasional Mencalonkan Erick Thohir Sebagai Calon Ketum PSSI

Olahraga232 Views

JAKARTA – Komunitas sepak bola nasional mencalonkan Erick Thohir untuk maju sebagai calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Kepastian dicalonkannya Erick, ditandai dengan penyerahan mandat dari mayoritas pemilik suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI.

Erick yang menerima pencalonan itu menegaskan, pembenahan sepak bola nasional membutuhkan keberanian besar untuk bersih-bersih dari praktik kotor.

“Sudah banyak riset dan studi soal solusi dari masalah-masalah sepak bola Indonesia. Yang dibutuhkan sekarang, bukan cuma solusi. Tetapi nyali, untuk mengeksekusi solusi-solusi tersebut. Butuh nyali membenahi PSSI dari tangan kotor,” ujar Erick lewat keterangan persnya kepada wartawan, Minggu (15/1).

Setelah dicalonkan, Erick Thohir diantar komunitas sepak bola nasional, untuk mengembalikan berkas pendaftaran sebagai calon Ketua Umum PSSI.

Erick diantar oleh lebih dari 50 pemilik suara dalam kongres. Ada bos Rans FC Raffi Ahmad, dan Atta Halilintar yang mewakili Bekasi FC.

Erick menegaskan, nyali untuk membenahi persoalan dalam persepakbolaan adalah hal mutlak.

Selama persoalan yang menyangkut kompetisi, pembinaan usia muda, dan disiplin masih mendera, selama itu pula sepak bola Indonesia akan tertinggal dengan negara lain.

Dengan jam terbangnya yang cukup tinggi di sepak bola dunia, Erick bertekad menerapkan standar tinggi profesionalisme pada pengelolaan sepak bola nasional.

“Sudah saatnya, sepak bola Indonesia naik kelas. Dengan pondasi profesionalisme, saya optimistis kita akan mampu bersaing di pentas yang lebih tinggi,” ujarnya.

Mimpi Erick, setali tiga uang dengan mimpi seluruh rakyat Indonesia. Sebab muara dari pengelolaan sepak bola nasional yang baik adalah tim nasional yang baik. Erick percaya sepenuhnya, hasil tak akan mengkhianati proses.

“Tentu dengan komitmen, kerja keras, dan tentunya keberanian, kita sangat optimistis mampu menjaring 11 pemain dari total 270 juta rakyat Indonesia, dengan lambang burung garuda di dada. Kita yakin, mereka mampu merebut gelar juara bagi Indonesia. Baik di level Asia Tenggara maupun level yang lebih tinggi,” papar Erick.

Erick mengaku punya hutang kepada publik, yang selalu memintanya untuk terlibat di PSSI.

“Mungkin, kalau saya buka isi pesan yang masuk kepada saya, salah satu yang paling banyak adalah permintaan agar saya ikut terlibat di PSSI. Maka, pada hari ini, saya punya kesempatan untuk menjawabnya dengan menerima amanah dari teman-teman perwakilan pengurus, klub, hingga komunitas sepak bola nasional,” tutur Erick.

Pembenahan sepak bola nasional memang bukan perkara mudah. Banyak hal dan tantangan yang mesti segera diatasi, seperti soal kompetisi hingga prestasi.

Namun, Erick optimistis, transparansi dan profesionalisme dapat membuat masa depan sepak bola Indonesia bisa semakin baik lagi.

“Saya bukan orang yang terbiasa berjanji. Saya akan memastikan, sepak bola mesti dibangun di atas fondasi transparansi dan profesionalisme, yang standarnya mesti sama dengan negara dunia. Tanpa itu, sepak bola kita akan selalu tertinggal,” ujar Erick.

Erick pun mengajak anak muda untuk ikut terlibat dalam mengelola sepak bola nasional.

Dia menilai, selama ini banyak anak muda yang memiliki gagasan dan terobosan menarik untuk sepak bola Indonesia. Mantan Presiden Inter Milan ini pun merujuk sosok muda seperti Raffi Ahmad, Atta Halilintar, hingga Kaesang Pangarep yang penuh kreativitas dan inovatif dalam mengelola sepak bola.

Erick berharap, anak muda makin punya kesempatan untuk berkontribusi mengelola sepak bola Indonesia.

“Jangan biarkan gagasan para pemuda itu hanya berakhir di sosial media. Saatnya anak muda terlibat penuh, berkarya untuk negaranya dalam mengelola sepak bola nasional. Mengelola sepak bola dengan nyali,” tegas Erick.

 

Solon Sihombing praktis media dan olahraga menambahkan siapapun yang menjadi Ketum PSSI yang penting bisa membawa Indonesia ke pentas Asia dan world cup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *