Komandan Korem 102/Panju Panjang Minta Effendi Simbolon Minta Maaf Didepan Publik

PIJARNUSA – Ucapan Effendi Simbolon saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPR RI bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) berbuntut panjang.

Effendi menyindir hubungan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa dengan KSAD Jendral Dudung Abdurachman saat ini kurang harmonis. Tidak hanya itu, pada forum tersebut Effendi juga mengibaratkan TNI seprti gerombolan.

Pernyataan Effendi inipun terdengar oleh seluruh parajurit TNI di seluruh Indonesia, mereka TNI mendesak Effendi meminta maaf secara terbuka di depan publik atas pernyataan yang dilontarkannya tersebut.

Desakan agar Effendi meminta maaf di depan publik, juga datang dari Komandan Korem 102/Panju Panjang (Pjg) Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, SE, MM.

Orang nomor satu di jajaran Korem 102/Pjg ini menyangkal perkataan Effendi menyebut hubungan antara Panglima TNI Jendral Andika Perkasa dengan KSAD Jendral Dudung Abdurachman saat ini kurang harmonis.

TNI Bergerak Dalam ‘Satu Frekeunsi’

“Hubungan keduanya dalam keadaan baik dan tidak ada permasalahan, jadi tidak seprti yang Effendi sebutkan. Baik Panglima ataupun KSAD bekerja dalam satu tim. Satu arahan dan satu komando, membuat TNI semakin kompak dan solid dalam menjalankan tugas”kata Danrem. Dikutip dari kalteng.co

Dijelaskannya, Soliditas TNI merupakan kata kunci kekuatan bangsa Indonesia  dalam menghadapi segala bentuk tantangan ataupun ancaman yang mengacam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Sebagai kunci kekuatan bangsa, TNI Bergerak Dalam ‘Satu Frekeunsi’ (seiring, seirama satu komando) dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Jadi tidak seperti yang Effendi sebutkan TNI seperti gerombolan melebihi ormas,”tegas Jendral Bintang Satu akrab disapa Putra ini.

Untuk diketahui, ormas sejatinya sebuah wadah atau bagian dari tataran kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana mereka (Ormas) turut bersedia terlibat dalam pelatihan bela negara sebagai bentuk kerelaan pengorbanan terhadap bangsa dan negara.

“Ingat benteng pertahanan negara terakhir adalah TNI. TNI tidakmudah pecah belah, karena rakyat senantiasa bersama TNI. Temuilah rakyatmu, dan hidupilah bersama mereka. Mulailah dari apa yang mereka miliki, Karena Rakyat Ibu Kandung TNI,”pesan Danrem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *