PURWAKARTA,- Ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 menjadi sangat penting, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah penurunan perekonomian masyarakat.
Hal inilah yang dilakukan Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Desa Jatimekar Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta dengan melakukan ketahanan pangan melalui budidaya lele.
Aktivitas budidaya ikan lele sudah dilakukan Kompepar Desa Jatimekar sejak satu tahun kebelakang. Bahkan Ketua Kompepar Taopik beserta pengurus lainnya, sangat antusias mengajak warga turut serta dalam budidaya ikan lele ini.
“Pertamanya, kita ingin mengajak masyarakat khususnya di lingkungan setempat,” ucapnya, Sabtu (23/1/21).
Budidaya ikan lele ini dilakukan, dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang permukiman rumah warga. Ada delapan kolam terpal (bioplok) berukuran 5×3 meter yang dibuat dan diisi sekitar 2.000 ekor bibit lele berukuran 3-4 sentimeter per kolam. Bibit ikan lele itu sendiri, didapat dari peternak ikan
Untuk penyortiran ikan lele ukuran besar, dilakukan setiap satu bulan sekali. Ketua Kompepar Desa Jatimekar ini juga, turut menyortir ikan lele tersebut. “Kami juga melibatkan orang-orang yang paham dengan budidaya lele,” katanya.
Menurutnya, kegiatan ini memang dibuat serius. Agar hasilnya nanti bisa dinikmati dan jadi sarana edukasi bagi warga Desa Jatimekar.
Namun, kegiatan ketahanan pangan ini mengalami kendala. Di mana, kami masih beranggapan jika budidaya ikan lele itu sulit. Terlebih banyak ikan lele yang cepat mati akibat luka gores kemerah-merahan sebelum masa panen.
“Lewat budidaya lele ini, kami ingin memberi contoh. Masyarakat juga bisa datang dan belajar mengenai budidaya lele ini,” katanya.
Hal ini dilakukan, agar masyarakat bisa lebih tergerak untuk mempraktikkan budidaya ikan lele di rumah masing-masing. “Ini bisa jadi langkah untuk menjaga ketahanan pangan di Desa Jatimekar, terutama di masa pandemi Covid-19,” tandasnya.
