Bogor, Pijar Nusa – Kejuaraan sepak bola (Piala Mekarsari 2020) pada hari Sabtu (15/02/2020) yang diselenggarakan di lapangan Cikandang desa Mekarsari kecamatan Rumpin kabupaten Bogor.
Kejuaraan ini diikuti 8 (delapan) Club Se-Desa mekarsari. Sistem pertandingan menggunakan sistem bertemu. Pertandingan dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu dan berjalan selama 3 (tiga) Minggu.
Grand Final disaksikan langsung oleh Hendrik Kepala Desa, Sekdes Tatang S, Bhabinkamtibmas Aiptu Ateng nasuta, dan para pecandu sepak bola.
Di Grand Final piala mekarsari yang menjadi pengadil pertandingan Anef (wasit) hakim garis Tulang dan Yudi.
Pertandingan Grand Final mempertemukan antara Chikas FC vs BK FC. Pertandingan berjalan dengan seru masing-masing club bermain sangat ngotot. Namun pada sampai pluit panjang skor tetap kaca mata 0 : 0, pertandingan dilanjut dengan adu penalti dengan skor 4 : 2 yang dimenangkan oleh Chikas FC.
Juara 1 Chikas FC mendapatkan uang pembinaan sebesar 1 juta dan Tropi +Piala bergilir, juara kedua BK FC mendapatkan uang pembinaan sebesar 500 ribu dan tropi, team terbaik diraih oleh clob Putra Rinda FC, top skor Ojos dari Club Guines FC.
Penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya diberikan kepada Rico Simanjutak (Alm). Rico adalah salah satu reporter terbaik yang dimiliki desa mekarsari namun kompotisi piala mekarsari memasuki semi final Rico meninggal.
“Rico meninggal karena sakit maka kami dan semua masyarakat atau pecandu sepak bola memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap Rico (Alm) atas didikasinya terhadap olah raga (sepak bola).” Tutur Febry ketua RW 03 sekaligus Pembina dalam bidang olah raga.
Penyerahan piala dilakukan oleh Hendrik Kepala Desa Mekarsari didampingi Bhabinkamtibmas Aiptu Ateng Nasuta dan para pejabat.
Hendrik Kepala desa Mekarsari mengatakan kompotisi ini (Piala mekarsari) setiap tahunya digelar guna memberikan motivasi bagi anak-anak muda di desa mekarsari.
“Kompotisi ini adalah salah satu bentuk pembinaan bagi pemuda-pemudi desa mekarsari agar giat mencintai olah raga. Dan juga ini salah satu cara untuk menjauhkan pemuda-pemudi dari bahanya narkoba, mengingat pergaulan dan peredaran narkoba tidak hanya beredar di perkotaan saja akan tetapi tidak menutup kemungkinan merambah ke kampung-kampung atau desa-desa.” Tutupnya.(Boim/Nay)
