Gubernur Ridwan Kamil: Bandung Raya Siaga 1 COVID-19

Jawa Barat241 Views

KOTA BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, mulai hari ini wilayah Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Bandung dalam status siaga 1 COVID-19.

“Wilayah Bandung Raya kami nyatakan sedang siaga 1 COVID-19,” katanya pada konferensi pers di Makodam III Siliwangi Bandung, Selasa (15/6/2021).

Status siaga 1 COVID-19 Bandung Raya ini berdasarkan tingkat keterisian rumah sakit atau _Bed Occupancy Rate_ (BOR) pasien yang menyentuh angka 84,19 persen. Angka ini melebihi ketetapan WHO dan nasional yakni maksimal 60-70 persen. Selain itu dua wilayah Bandung Raya yaitu Kabupaten Bandung dan Bandung Barat saat ini berada di zona kewaspadaan tingkat merah.

“Minggu ini dua wilayah besarnya yaitu KBB dan Kabupaten Bandung zona merah. Lalu Bandung Raya ini keterisian rumah sakit sudah melebihi standar WHO dan nasional yang menyentuh angka 84,19 persen,” ujar Ridwan Kamil.

Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan, dua daerah zona merah ditambah BOR yang tinggi dapat menjadi penetapan penetapan siaga 1 karena berada dalam satu wilayah aglomerasi yang saling mempengaruhi.

Untuk itu, Kang Emil menginstruksikan mulai besok hingga 7 hari mendatang akan diberlakukan Work From Home (WFH) 75 persen di seluruh wilayah Bandung Raya. Adapun rencana sekolah tatap muka agar ditunda. Ini sudah sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri.

“Seluruh Bandung Raya diinstruksikan untuk WFH 75 persen sisanya 25 persen hadir secara fisik, sekolah tatap muka juga ditunda dulu, ini sesuai instruksi dari Mendagri,” ujarnya.

Selain itu, karena berstatus siaga 1 Kang Emil mengimbau tidak wisatawan yang berkunjung ke Bandung Raya sampai situasi terkendali.

“Kami imbau agar tidak ada wisatawan yang datang ke Bandung Raya selama tujuh hari ke depan sampai pengumuman selanjutnya,” ucapnya.

Apa lagi pariwisata di KBB dan Kabupaten Bandung yang memang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari Jabodetabek. Semua destinasi wisata di dua daerah tersebut pun akan ditutup sementara.

“Wisatawan yang paling utama dari Jabodetabek kami minta untuk tidak datang selama tujuh hari ke depan ke Bandung Raya, khususnya pariwisata yang memang selalu ramai di KBB dan Kabupaten Bandung. Kami imbau destinasi wisata untuk ditutup,” jelas Kang Emil.

Ia meminta masyarakat untuk memahami kondisi siaga 1 COVID -19 karena menghadapi situasi saat ini sedang menarik untuk mengendalikan situasi. Hal ini didasarkan pada kasus baru COVID-19 yang terbukti akibat mudik libur panjang idul fitri 1442 H dan kekurangdisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

terlihat angka kedisiplinan masyarakat memakai masker kini turun di angka 75,8 persen dan menjaga jarak 78,81 persen.

“Kondisi siaga 1 ini diharapkan dapat dilihat secara jelas kami sedang menarik darurat untuk mengendalikan situasi yang memang terbukti oleh mudik libur panjang yang menghasilkan kasus,” tutur Kang Emil.

Padahal, selama penerapan PPKM mikro, penyebaran COVID-19 di Jabar relatif terkendali. Puncaknya, tanggal 16 Mei 2021 lalu atau dua hari setelah idul fitri BOR rumah sakit di Jabar menyentuh angka terendah yakni 29 persen.

“Tiba-tiba hanya dalam dua minggu sampai satu lompatannya ke 75 persen (BOR Jabar), angka ini juga melewati batas kritis 70 persen,” katanya.

Untuk mengantisipasi kejadian, Pemda Provinsi Jabar sudah merekomendasikan ke pemerintah pusat agar tidak ada libur panjang. Terdekat adalah libur idul adha yang biasanya masyarakat juga melakukan mudik.

“Pemprov Jabar sudah merekomendasikan ke pusat mohon tidak ada libur panjang berikutnya, antisipasi terdekat adalah libur idual adha yang juga selalu ada mudik,” ujar Kang Emil.

Adapun terkait vaksinasi, Kang Emil meminta 27 kabupaten/kota di Jabar untuk melakukan vaksinasi massal secara optimal di stadion. Selain dapat menampung lebih banyak masyarakat, program di stadion sepak bola juga menjadi instruksi Presiden Joko Widodo. program vaksinasi di stadion Patriot Candrabagha Kota Bekasi beberapa hari lalu bahkan sudah dijadikan percontohan.

“Kami memerintahkan semua daerah melaksanakan vaksinasi massal secara optimal di stadion, ambil contoh terbaik di Kota Bekasi yang jadi percontohan nasional dan TNI-Polri akan menjadi motor utama vaksinasi massal,” tulisnya.

Kementerian Kesehatan RI juga sudah merestui bahwa khusus zona merah, Bodebek dan Bandung Raya vaksinasi diperbolehkan untuk masyarakat umum di atas 18 tahun apapun profesinya.

“Kami sudah minta ke Menkes dan sudah diizinkan bahwa khusus di zona merah, Bodebek dan Bandung Raya sudah boleh vaksin untuk umum di atas 18 tahun,” ujar Kang Emil.

Untuk itu, upaya akan memaksimalkan vaksinasi di zona tersebut mengejar kekebalan kelompok.

“Akan kami maksimalkan untuk divaksin karena tidak lagi dibatasi hanya lansia agar cepat mengejar herd immunity,” pungkasnya.(rls)

***

TOL CISUMDAWU Pemda Provinsi Jabar Rampung Bebaskan Lahan

KOTA BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan Pemda Provinsi Jabar sudah melaksanakan pelaksanaan pembangunan Tol Cisumdawu (Cileunyi – Sumedang – Dawuan).

Pemda Prov kini meninggalkan lahan untuk akses tol dari Dawuan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.

“Sesuai tupoksi kami sudah 100 persen. Tinggal kami mengoordinasikan yang sambungan dari Cisumdawu ke BIJB,” ujar Ridwan Kamil saat rakor percepatan pembangunan Tol Cisumdawu bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Selasa (15/6/2021).

Dalam pengerjaan Tol Cisumdawu 60 kilometer, pemerintah daerah sepanjang mengurusi lahan. Sementara Kementerian PUPR mengerjakan konstruksinya.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, saat ini isu yang menjadi hambatan dalam pengerjaan Tol Cisumdawu yaitu tanah kas desa.

dan intens berkoordinasi dengan Pemkab Sumedang untuk menyelesaikan masalah-masalah lokal tersebut. “Saya terus berkoordinasi dengan Pak Bupati (Sumedang) untuk menyelesaikan masalah lokal, itu tanggung jawab kami,” katanya.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan masalah tanah kas desa yang menghambat pembangunan Cisumdawu kini sudah tuntas.

“Minggu kemarin sudah mengundang Camat yang berkaitan dengan lahan, semua sudah jelas. Besok kita rapat kopimda untuk mengakselerasi,” ujar Dony.

Tol Cisumdawu ditargetkan rampung akhir 2021 atau awal 2022. Cisumdawu akan memakan waktu perjalanan Bandung – BIJB dari tiga jam menjadi satu jam. Sehingga bandara kebanggan Jabar akan lebih optimal.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, rencananya sudah menerjunkan tim khusus untuk membangun hambatan pembangunan Tol Cisumdawu. Kendala yang jadi sorotan nomor tanah yang sudah ada namun belum bisa dibangun karena ada warga.

“Ada beberapa bidang lahan yang sudah ada namun belum dapat dikonstruksi karena ada permintaan dari warga. Tapi kami sudah terjunkan tim untuk diselesaikan,” tuturnya.

Persoalan lainnya adalah tumpang tindih kawasan hutan dengan tanah warga, tanah kas desa dan tanah adat.

“Ada juga tanah wakaf yang sampai saat ini belum bebas,” ujar Luhut.

Terkait hal tersebut diatas pun sudah meminta penegak hukum mengawal penyelesaian masalah.” Diperlukan pendampingan aparat penegak hukum dalam melakukan pendekatan, pengamanan dan penertiban,” katanya. (rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *