Pijarnusa.com – Puluhan anggota tim sapu bersih hoaks kabupaten dan kota antusias mengikuti pelatihan Cek Fakta Jabar Saber Hoaks di Aryaduta Hotel, Kota Bandung, Kamis (31/10/2024).
Selain anggota tim saber hoaks kabupaten dan kota, pelatihan juga diikuti oleh mahasiswa yang berminat dalam ilmu kehumasan dan literasi digital, khususnya cyber security.
Pelatihan Cek Fakta Jabar Saber Hoaks bagian dari Festival Literasi Digital (Viral) 2024 yang digelar Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika.
Pelatihan Cek Fakta JSH diisi pembicara berkompeten, yakni Deni Yudiawan, Trainer Cek Fakta Google Initiative yang juga jurnalis senior, serta Ketua JSH Alfianto Yustinova.
Dalam paparannya, Deni langsung memberikan ilmu praktik kepada peserta pelatihan. “Saya tidak akan memberikan paparan teori, kita langsung praktik saja, biar tidak bosan,” kata Deni disambut antusias peserta pelatihan.
Dalam sesi tersebut, peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk bersama-sama memecahkan masalah tentang kebenaran baik berupa teks seperti berita dan informasi tertulis lainnya, maupun dalam bentuk foto dan video.
“Kita bisa menggunakan banyak aplikasi yang tersedia di google seperti google lens, google maps, dan lain-lain,” sebut Deni.
Deni kemudian menyuguhkan beberapa slide yang berupa berita teks, foto dan video. Para peserta diminta langsung melakukan pengecekan tentang kebenarannya.
Beberapa terbukti bahwa berita, foto, video tersebut masuk dalam kategori disinformasi atau misinformasi. “Jadi foto, atau video ini benar, tetapi keterangan fotonya salah,” jelas Deni.
Seperti contoh foto yang menunjukkan kecelakaan kendaraan beruntun yang cukup parah. Pada keterangan foto kejadian tersebut ditulis di daerah Puncak Bogor. Tetapi setelah dicek, faktanya kejadian tersebut terjadi di sebuah daerah di luar negeri.
“Begitu mudah sebenarnya untuk mengecek kebenaran informasi, apalagi sekarang banyak aplikasi yang bisa membantu itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua JSH Alfianto Yustinova menyebutkan pelatihan Cek Fakta JSH penting untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap informasi yang begitu deras terutama di media sosial, yang belum tentu kebenarannya.
“Ini adalah upaya kita untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terutama mereka yang aktif menggunakan media sosial seperti mahasiswa. Cek fakta itu mudah, bisa dilakukan siapa saja, yang penting punya kepedulian,” tegas Alfianto.