Gabungan Media Dua Provinsi Sambangi BCA Financial Semarang

Semarang, Pijarnusa.com – Menindaklanjuti pemberitaan arogansi debt collektor (DC) yang diduga kuat melakukan penarikan unit mobil tanpa prosedur, yang sudah sempat viral di puluhan media online dan ada dugaan bahwa sang DC yang mengaku-ngaku sebagai oknum media (insan pers), tim gabungan media dari provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah mendatangi BCA Financial guna meminta klarifikasi, Selasa (17/12).

Sejumlah awak media diterima oleh perwakilan kepala divisi yang berhalangan hadir. Bastian dari divisi penarikan di ruangan tamu menyampaikan bahwa untuk karyawan BCA Financial cabang Majapahit sendiri tidak ada yang dari media. “Namum jika untuk Bambang Wijanarko (yang mengaku orang media) saya tidak tahu jika yang bersangkutan mengaku sebagai media,” ujarnya.

Bastian menambahkan bahwasanya untuk masalah kejadian penarikan yang terjadi di depan BCA Financial tersebut atas prosedur yang berlaku, dikarenakan itu sebelumnya sudah melalui surat peringatan (SP) mulai dari peringatan pertama hingga ketiga terhadap atas nama nasabah hingga terjadilah penarikan karena sang nasabah dianggap melalaikan.

Sementara itu, di tengah perbincangan datang seorang yang mewakili divisi collection BCA Financial yang bernama Rosyid menambahkan ketika mendapat pertanyaan perihal hubungan kerjasama (MoU) antara BCA Financial yang sempat dikutip sebelumnya oleh Bastian, “pihak kami bekerjasama dengan salahsatu PT yang bisa disebut pihak ke tiga, untuk memberikan data mana-mana saja yang dianggap melalaikan kewajibannya sebagai nasabah (konsumen) sesuai prosedur yang berlaku, dan diberikan surat kuasa untuk melakukan penarikan terhadap unit,” ujar Rosyid.

“Adapun kami berhak melakukan eksekusi penarikan dijalan raya tersebut karena itu sudah kewenangan kami dan sesuai prosedur,” ucapnya.

Rosyid menambahkan, bahwa yang merasa bahwa pihaknya sudah memberikan surat peringatan terhadap sang atas nama (konsumen) serta diindikasikan telah terjadi transaksi take over.

Dirasa menarik perihal adanya indikasi transaksi take over dibawah tangan atau tanpa sepengetahuan pihak BCA Financial, maka team gabungan media bergegas mendatangi yang dirampas di jalan raya.

“Saya hanya disuruh mengendarai mobil oleh pak buseri yang sedang mengalami sakit karena kakinya diamputasi dan tidak bisa untuk mengendarai mobil, maka saya disuruh mengendarai mobil bukan hanya kami sudah seperti keluarga sendiri tapi saya juga sebagai sopirnya pa Buseri,” ujar Angger yang saat itu mengendarai mobil yang dirampas oleh oknum DC.

Angger juga membantah soal indikasi adanya transaksi take over antara Angger dengan Buseri. “Ini fitnah, jelas ini fitnah, karena antara kami dengan pak Buseri tidak pernah terjadi transaksi take over, dan sekali lagi saya tegaskan saya hanya pinjam karena walaupun sebagai sopir saya ada kepentingan dengan keluarga saya yang memerlukan kendaraan untuk bepergian!”. Tegas Angger.

Atas pemintaan Team gabungan media selanjutnya Angger menelpon Buseri, dan dengan tegas disampaikan, “Tidak pernah mendapatkan surat peringatan (SP) dari 1-3, kalau dan didatangi dan dimintai uang pernah dua kali, yang pertama sebesar Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah), dan yang kedua Rp.1.600.000,00 (Satu juta enam ratus ribu rupiah) dengan dalih buka blokir tunggakan angsuran bulanan.

 

 

Team gabungan Media Online:

(Pijarnusa.com / Riaupos.com / Patriotbhayangkara.com / 86news.com / Suara rakyat Indonesia / Posnusantaranews)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *