Dinkes Kota Tasikmalaya Menyediakan ABU Untuk Penderita Gigitan Ular

Tasikmalaya, Pijar Nusa – Banyaknya kasus kematian yang disebabkan oleh gigitan ular, ternyata menjadi preseden buruk bagi warga kota Tasikmalaya yang berdampak psikis bagi korbanya pasrah pada kematian.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) pelayanan kesehatan, Dinas kesehatan kota Tasikmalaya, dr. Rr. Titie Purwaningsari, MMRS, mengungkapkan, bahwa, saat ini dinkes kota tasikmalaya sudah menyediakan serum anti bisa ular (ABU) yang diaimpan di fharmasi dinkes.

“Jadi, Dinas kesehatan sekarang sudah menydiakan serum anti bisa ular yang disimpan di instalasi farmasi. Sudah tersedia cuman ada aturannya, karena ABU atau anti bisa ular disediakan berdasarkan keseringan kejadian digigit ular,” ungkap dr. Titie, Kamis (30/1/2020).

Lanjut dr.Titie, di kota Tasikmalaya, ABU tidak bisa disimpan di Puskesmas karena ada aturannya tadi, dan angka kejadian. Sebagai contoh di wilayah Puskesmas Purbaratu sering terjadi warganya digigit ular, bisa memberikan data ke dinas kesehatan dan bisa meminta vaksinya apabila puskesmas bisa menyimpan, karena ada aturan-aturan yang menyimpan vaksin bisa ular .

“Anti bisa ular di Indonesia cuman punya satu untuk segala macam bisa, termasuk di kita. Kalau pas ya selamat kalau kebetulan ga pas ya ga selamat,” kilahnya.

dr. Titie mencontohkan, di kota-kota besar di Indonesia serum anti bisa ular atau ABU, sudah tersedia di rumah sakit termasuk di Rumah sakit daerah kita. Atau bila di luar negeri ada tiap bulan ABU-nya, tetapi di Indonesia ABU-nya hanya satu dan ada batasan waktu pemakaianya.

“Di kota Tasikmalaya di awal tahun 2020 baru ada kasus warga meninggal digigit ular ya itu diwilayah puskesmas purbaratu, sementara di tahun 2019 tidak ada masuk data untuk kasus tersebut,” pungkasnya. (Deniz Asdhans)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *