Comsu, Tokoh Masyarakat Sumsel Menilai Menteri BUMN Erick Thohir, Mengakomodir Putra Daerah?

Palembang, ( Pijarnusa) – Masih dalam suasana terkini PT Bukit Asam (persero) Tbk baru saja melaksanakan RUPS( Rapat Umum Pemegang Saham) 2020, PTBA justru dirundung isu tak sedap. Mulai dari soal limbah, gagalnya konsep Tanjung Enim Kota Wisata yang digembar-gemborkan PTBA beberapa tahun yang lalu namun hingga sekarang belum terlihat hasilnya, hingga isu yang mengatakan bahwa perusahaan terbesar di Indonesia tersebut kurang mengakomodir putra daerah Sumatera Selatan dan pengangkatan jajaran Direksi dan Komisarisnya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Hidayat Comsu, SE. M.S.i merupakan salah satu tokoh masyarakat Sumatera Selatan yang sangat keberatan atas kebijakan Erick Thohir.

“ Kami menilai Kebijakan  Sdr.Erik Tohir tidak menunjukkan sinergi dg pemerintah daerah. Terbukti dari sekian banyak Petinggi-petinggi  PTBA tidak ada satupun Putra daerah Dari Sumsel. Untk itu Mohon pertimbangan kiranya Sdr.Erik Tohir memberdayakan Putra Daerah” Tegas Comsu, Kamis(11/6/20) di Palembang.

“Yang dimaksud putra daerah itu bukan hanya Tanjung Enim, iya. Tapi, kalau putra daerah itu Sumsel, maka mayoritas putra daerah,” paparnya.

“Konteks putra daerah adalah putra Sumsel. Karena izin wilayah pertambangan PTBA meliputi dua kabupaten yaitu Lahat dan Muara Enim. Dan, daerah operasi dari Lahat, Muara Enim, Kertapati, Palembang, dan Lampung,” ungkapnya

Sekedar mengingatkan, Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran Direksi dan Komisaris PT Bukit Asam Tbk (Persero) atau PTBA. Perombakan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (10/6).

Dalam perombakan tersebut, Erick mengangkat Hadis Surya Palapa sebagaim direktur operasi dan produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto. Hadis sebelumnya merupakan Sekretaris Perusahaan PTBA.

Jabatan itu belum lama diembannya. Sementara di jajaran komisaris, Erick mencopot empat orang. Mereka adalah Soenggoel Pardamean Sitorus dari jabatannya sebagai komisaris independen, Robert Heri sebagai komisaris, Taufik Madjid sebagai komisaris, dan Heru Setyobudi Suprayoga sebagai komisaris.

“Hasil RUPS mengangkat E. Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif sebagai komisaris. Sedangkan Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen,” demikian tertulis dalam rilis PTBA, Rabu (10/6).

Carlo Brix Tewu merupakan Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN. Sebelum diangkat Erick di jajaran kementerian, dia menjabat Inspektur Jenderal Polisi.

Sementara Irwandy Arif merupakan Guru Besar Pertambangan ITB yang belum lama ini diangkat menjadi Staf Khusus Menteri ESDM Arifin Tasrif. Lebih lanjut, RUPS juga menyetujui pembagian dividen sebesar RP 3,65 triliun.

“Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90% dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 triliun,” bunyi keterangan tersebut.

Kemudian, RUPS juga menyetujui laporan tahunan direksi mengenai keadaan dan jalannya perseroan selama tahun buku 2019, disahkannya laporan tahunan termasuk laporan keuangan program kemitraan dan bina lingkungan tahun buku 2019, serta ditetapkannya tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2019 dan gaji/honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya tahun buku 2020. (Daeng)

Berikut Susunan Direksi dan Komisaris PT BUkit Asam yang Baru:

Komisaris

Komisaris Utama/Independen: Agus Suhartono

Komisaris: Jhoni Ginting

Komisaris: E. Piterdono HZ

Komisaris: Carlo Brix Tewu

Komisaris: Irwandy Arif

Komisaris Independen: Andi Pahril Pawi

Direksi

Direktur Utama: Arviyan Arifin

Direktur Keuangan: Mega Satria

Direktur Niaga: Adib Ubaidillah

Direktur SDM: Joko Pramono

Direktur Operasi dan Produksi: Hadis Surya Palapa

Direktur Pengembangan: Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *