Bupati Herry Ario Naap, Membawa Perubahan Baru Bagi Kabupaten Biak-Numfor

Papua, Regional324 Views

Biak (Papua), Pijarnusa.com – Kabupaten Biak-Numfor mengalami perubahan besar di era kepimimpinan Bupati Herry Ario Naap, S.Si, M.Pd, sejak dirinya menjabat.

Pasalnya, kabupaten Biak-Numfor adalah salah satu kabupaten tertua yang menyimpan banyak misteri dan sejarah perang dunia ke dua. Dalam sejarah mengatakan, pemerintahan Biak-Numfor dibentuk pada tanggal 17 Juli 1918 di Bosnik distrik Biak Timur, yang saat itu masuk dalam wilayah Afedling Nieunea Utara, Keresidenan Ternate dan sekitarnya.

Pada waktu pemerintah Belanda berkuasa di daerah Papua hingga awal tahun 1960-an, nama yang dipakai untuk menamakan Kepulauan Biak-Numfor adalah Schouten Eilanden, menurut nama orang Eropa pertama berkebangsaan Belanda yang mengunjungi pulau biak pada awal abad ke tujuh belas (17).

Tahun 1918 hingga kini tahun 2020 bukanlah waktu yang pendek bagi usia kabupaten biak-numfor. Usia kabupaten Biak-Numfor boleh dibilang sudah memasuki kategori lansia, namun sangat disayangkan, karena kabupaten Biak-Numfor banyak mengalami problem, di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan juga struktur dan infrastruktur.

Problem di kabupaten Biak-Numfor bertambah parah sejak hancurnya hotel berbintang lima yang merupakan hotel termegah pertama di Papua (Marauw,red), hingga tutupnya pabrik pengalengan ikan, Biak Mina Jaya (BMJ) yang mengakibatkan banyaknya pengangguran, dan juga ditutupnya rute penerbangan Internasional, Bali – Biak – Honolulu – Los Angeles, yang berdampak kepada pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah kabupaten (pemkab) Biak-Numfor dan juga perputaran ekonomi di Biak.

Perputaran ekonomi yang kurang baik, menyebabkan banyak masyarakat Biak-Numfor yang merantau keluar daerah, guna mencari pekerjaan demi menyambung hidup dan demi masa depan anak cucu mereka.

Namun kehadiran sosok Bupati Herry Ario Naap merupakan ‘juru selamat’ bagi masyarakat dan pemerintahan kabupaten Biak-Numfor, karena Bupati Herry dinilai mampu mengubah wajah kabupaten Biak-Numfor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejak dirinya (Herry) menjabat sebagai bupati kabupaten Biak-Numfor, sudah banyak perubahan yang terjadi, mulai dari bidang kesehatan, kelautan dan perikanan, dan juga di bidang pariwisata.

Dibidang kesehatan terkait, rumah sakit umum daerah (RSUD) kabupaten Biak-Numfor yang kini telah dipersiapkan menjadi rumah sakit rujukan telah dibangun gedung berlantai tiga yang akan difungsikan sebagai polik sentral dengan fasilitas yang canggih, dan juga bangunan berlantai dua yang akan difungsikan sebagai instalasi gawat darurat (IGD) demi pelayanan yang baik bagi masyarakat.

Dibidang kelautan dan perikanan terkait pembangunan gudang penyimpanan dan pendingin ikan, gudang terbesar dengan mesin pendingin yang mampu menyimpan ikan sebanyak dua ratus (200) ton, yang direncanakan akan dipersiapkan guna menunjang event pekan olah raga nasional (PON) XX di tahun ini (2020), dan juga dalam waktu dekat ini akan dibangun pasar ikan di bosnik distrik Biak Timur.

Dibidang pariwisata sudah banyak perubahan, Pembenahan infrastruktur di bidang pariwisata secara perlahan telah di lakukan, hal ini terlihat pada beberapa titik lokasi di kabupaten Biak-Numfor yang telah dijadikan objek wisata, misalnya pantai pasir putih nan panjang di kampung anggopi distrik oridek, potongan-potongan pulau di pantai tiga raja distrik Yendidori.

Ada juga pantai dengan pemandangan ombak nan picah di tebing bebatuan di Biak Utara, dan juga tak kalah indahnya telaga biru di distrik Biak Timur, pantai Segara Indah di Bosnik, dan goa jepang bekas peninggalan perang dunia ke dua, dan juga ada pondok indah di tengah laut di kampung Sorido Biak kota, yang kini telah viral di media sosial (facebook dan instagram), dan mengundang banyak perhatian juga pengunjung dari luar pulau Biak.

Perubahan yang telah dibuat oleh Bupati Herry menjadi kebanggan bagi masyarakat Biak-Numfor, masyarakat berharap bupati Herry bisa mengubah wajah kabupaten Biak-Numfor, dan kiranya bupati Herry dapat menyediakan lapangan pekerjaan baru, agar Biak-Numfor tidak tertinggal jauh dengan kabupaten-kabupaten lain di provinsi Papua yang telah berkembang pesat. “BIAK (Bila Ingat Akan Kembali)”.

(Alfian L Morin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *