“Apakah Harris Mampu Unggul Atas Trump?”

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, yang jadi calon presiden (capres) Partai Demokrat, mengungguli capres Partai Republik Donald Trump dalam polling pilpres terbaru. Harris memimpin empat poin suara di atas Trump yang menunjukkan antusiasme baru di kalangan pemilih AS.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/8/2024), hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Kamis (29/8) menunjukkan Harris meraup 45 persen suara dukungan melawan Trump yang meraup 41 persen suara dukungan. Hasil ini semakin mengguncang persaingan menjelang pilpres AS pada 5 November mendatang.

Keunggulan empat poin persentase di kalangan pemilih terdaftar itu lebih besar dibandingkan keunggulan satu poin yang diraih Harris atas Trump dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos pada akhir Juli. Jajak pendapat terbaru digelar selama 8 hari dan berakhir pada Rabu (28/8), dengan margin of error sebesar dua persen.

Jajak pendapat terbaru itu menunjukkan Harris memperoleh dukungan besar dari kalangan perempuan dan warga Hispanik di AS. Dilansir dari detik.com

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, Harris unggul atas Trump dengan perolehan 49 persen suara berbanding 36 persen suara – atau dengan selisih 13 poin persentase – baik di kalangan pemilih perempuan maupun pemilih Hispanik.

Dari empat jajak pendapat yang digelar Reuters/Ipsos pada Juli lalu, Harris unggul 9 poin di kalangan pemilih perempuan dan unggul 6 poin di kalangan pemilih Hispanik di AS.

Sementara Trump memimpin di antara pemilih kulit putih dan pemilik laki-laki, dengan margin of error yang sama seperti jajak pendapat pada Juli lalu. Namun keunggulan Trump atas Harris di kalangan pemilih tanpa gelar sarjana menyusut menjadi 7 poin persentase, turun dari sebelumnya 14 poin pada Juli lalu.

Hasil jajak pendapat terbaru itu menggambarkan betapa terguncangnya pilpres AS selama musim panas. Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan pada 21 Juli setelah penampilan debat yang buruk melawan Trump, yang memicu seruan luas dari kalangan Partai Demokrat agar dia membatalkan pencapresan.

Sejak itu, Harris memperoleh dukungan dari Trump dalam jajak pendapat nasional dan di negara-negara bagian swing states. Meskipun jajak pendapat nasional, termasuk Reuters/Ipsos, memberikan sinyal penting mengenai pandangan para pemilih, hasil Electoral College tiap negara bagian yang akan menentukan pemenangnya nanti.

Beberapa negara bagian menjadi medan perebutan suara yang kemungkinan besar akan menentukan pemenang pilpres AS tahun ini.

Di tujuh negara bagian dengan selisih perolehan suara sangat tipis pada pilpres 2020, Trump saat ini unggul atas Harris dengan perolehan 45 persen suara berbanding 43 persen suara di kalangan pemilih terdaftar dalam jajak pendapat tersebut.

Ketujuh negara bagian yang dimaksud adalah Wisconsin, Pennsylvania, Georgia, Arizona, North Carolina, Michigan dan Nevada.

Jajak pendapat terpisah dari Bloomberg News/Morning Consult yang dirilis Kamis (29/8) waktu setempat menunjukkan Harris unggul atau sama kuat dengan Trump di ketujuh negara bagian tersebut.

Jajak pendapat Bloomberg News/Morning Consult menunjukkan Harris unggul dua poin persentase atas Trump di tujuh negara bagian tersebut, dan unggul hanya satu poin di kalangan sebagian besar calon pemilih AS. Margin of error jajak pendapat itu adalah satu persen untuk tujuh negara bagian tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *