JAKARTA, (Pijarnusa) – Revolusi Mental menjadi slogan yang dicanangkan pemerintah sejak awal periode pertama Jokowi. Suatu strategi yang sangat mendasar dalam arah pembangunan. Menurut Anis Matta hal itu adalah suatu strtegi arah yang sudah benar.
” dalam sejarah kebangkitan peradaban semua bermula dari revolusi mental yaitu kebangkitan akal jadi Revolusi Mental itu sudah benar” kata Anis Matta. Hanya saja kalau melihat implementasinya nampaknya kurang menemukan maknanya yang sebenarnya.
” revolusi mental adalah makna yang dalam sayangnya di negeri kita istilah seperti ini kadang dimaknai sebatas pada slogan” lanjut Anis Matta.
Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia memandang bahwa memajukan pendidikan bangsa adalah salah satu unsur utama dalam revolusi mental dan harus menjadi landasan Indonesia menuju kekuatan kelima besar dunia.
Untuk menuju visi tersebut, partai besutan Anis Matta dan sejumlah politisi lainnya itu membawa agenda utama, yakni Revolusi Pendidikan.
Karena itu, ungkap Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Muhammad Anis Matta dalam acara Angkringan Virtual Partai Gelora, Sabtu (13/6/2020) dalam agenda strategis partai, dirinya ingin menekankan sejak awal bahwa agenda utama untuk sampai kelima besar dunia itu adalah melakukan revolusi pendidikan.
Menurut Anis Matta, revolusi pendidikan merupakan bagian penting menciptakan fondasi Indonesia menjadi kekuatan kelima besar dunia. Fondasi itu adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dunia.
“Fondasi pertamanya adalah bagaimana menjadikan Indonesia sebagai inovasi dunia,” ujar penyuka buku Soekarno Hatta itu lagi.
Selain itu, Anis menekankan pentingnya revolusi mental. Perwujudan dari revolusi mental itu adalah melepaskan akal Indonesia ini dari sangkar tirani dan sangkar taklid.
“Politik tirani dan juga taklid dalam agama harus dilepaskan Indonesia dari sangkar agar terbang ke langit angkasa di ruang besar. Aktivasi akal Indonesia dan beri ruang penciptaan yang bebas dengan begitu Insyaa Allah Indonesia akan menjadi salah satu pusat inovasi dunia,” pungkasnya. (Daeng)