Kades Haurpugur Terkesan Tidak Serius Berupaya Mencegah Covid 19

Uncategorized441 Views

Kab. Bandung (Pijar Nusa Media), 

Peningkatan jumlah angka pasien positif di Indonesia terutama di Provinsi Jawa Barat yang cukup signifikan pada akhir-akhir ini cukup membuat kita merasa khawatir akan kondisi penyebaran Covid-19 ini.

Hal ini tentu saja harus disikapi secara serius oleh setiap orang terutama para pimpinan dengan melakukan upaya sebagaimana yang telah di anjurkan Pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus ganas tersebut.

Disetiap daerah yang telah memberlakukan PSBB, seperti di wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung pun melakukan hal yang sama.

Namun dari hasil penelusuran tim wartawan, apa yang dilakukan oleh salah satu desa yang berada di wilayah Rancaekek, Desa Haurpugur, ternyata tidak seperti yang diharapkan.

Pemerintahan Desa setempat terkesan tidak begitu serius dalam menerapkan pencegahan untuk melawan pandemi Covid 19 ini.

Bahkan, kegiatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Desa Haurpugur ini seakan sepi gaungnya.

Hal ini diungkapkan oleh beberapa warga Ds. Haurpugur di beberapa RW yang ditemui oleh tim wartawan.

Mereka merasa khawatir karena hingga saat ini belum ada yang namanya penyemprotan disinfektan maupun pembagian masker diwilayah ini.

Pernyataan warga itu diperkuat oleh pernyataan salah satu Staf Kecamatan Rancaekek yang beberapa waktu yang lalu mengatakan, memang kegiatan penanggulangan Covid-19 di Desa Haurpugur masih sangat minim.

Kades Haurpugur, Saeful Bahri, ketika dikonfirmasi terkait permasalahan diatas mengakui serta hanya menjawab dengan pasrah bahwa memang pihaknya belum melaksanakannya, karena masih menunggu anggaran dana desa (DD).

“kami tidak punya dana talang,” ujarnya.

Hal ini terlihat berbeda jauh dengan apa yang dilakukan oleh Pemdes yang lain, salah satunya ketika beberapa minggu lalu mengunjungi Kades Sukamulya, Deni Sugandi, yang mengatakan, “Kesehatan dan keselamatan warga kami adalah nomor 1. Makanya kami berusaha mencari dana talang sebisa mungkin untuk biaya kegiatan penanggulangan Covid-19 di desa kami. Ya kalau nunggu-nunggu dana desa (DD) turun, mungkin sudah banyak yang menjadi korban tertularnya wabah ini,” ucap Deni, Jum’at (1/5/2020).

Salah satu tokoh masyarakat Haurpugur yang enggan namanya disebutmengatakan dirinya beserta warga yang lain sangat kecewa dengan kebijakan Kades yang begitu santai menyikapi pandemi Covid-19 ini, seolah menganggap enteng kesehatan dan keselamatan warganya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Haurpugur, Dadang Supriatna. Ia mengungkapkan bahwa sebagai Ketua BPD yang sebenarnya menjadi Mitra Pemdes, selalu mendorong Kades untuk bertindak cepat dan pro-aktif dalam penanggulan Covid-19 ini.

“Ini saya buktikan dengan menyebarkan surat edaran undangan kepada semua perangkat Pemdes, termasuk Kades tertanggal 7 Mei 2020, dalam rangka rapat pleno Musdesus menyikapi Surat Edaran (SE) Bupati tentang penanggulangan dan perihal penyaluran bantuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19,” ujar Dadang, Rabu,(20/5/2020).

Tapi aneh bin ajaib, menurut Dadang pas hari “H” mau diadakan Musdesus, nyatanya gedung aula malah digembok, alhasil acara gagal total. Dirinya heran akan sikap Kades yang tidak proposional dalam sikapnya sebagai seorang pemimpin.

“Saya juga aneh dengan sikap Kades yang menganggap BPD sebagai rivalnya. Padahal sudah jelas, Tupoksi BPD adalah sebagai Mitra Kerja Kades, yang mempunyai fungsi pengawalan dan pengawasan, agar jalannya pemerintahan desa dan pembangunannya sesuai aspirasi warganya,” pungkas Dadang.

(Dery Acong).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *