TANJABBAR – Komisi III DPRD kabupaten Tanjab Barat dikabarkan bakal gelar hering terkait amburadulnya pekerjaan swakelola dinas PUPR.
Mencuatnya persoalan pekerjaan Swakelola Pemeliharaan Sungai di Kelurahan Sriwijaya sampai di Desa Sialang, Komisi III DPRD Tanjab Barat dikabarkan akan lakukan pemanggilan terhadap Kadis PUPR beserta Kabid Sumber daya Alam (SDA) untuk mengelar Hering.
Kabar rencana Hering ini dibenarkan oleh ketua komisi III DPRD Tanjab Barat Hamdani SE. Dia mengatakan, ”kita lihat waktunya dulu, kalau sudah ada waktu yang memungkinkan, bisa jadi hearing tapi setelah kami ( komisi III-Red) melakukan peninjauan ke lapangan.”
Ditanya kapan rencana anggota komisi III turun kelokasi, untuk melakukan kroscek langsung terhadap pekerjaan swakelola tersebut, ”Insya Allah mau dikordinasikan dulu dengan kawan -kawan komisi III, terutama Dewan yang dapil wilayah ilir,” ujarnya, Rabu (13/5/2020).
Terpisah warga Desa Sialang Rt 11, merespon positif dan menunggu kehadiran para wakil rakyatnya turun ke lokasi untuk melihat langsung kondisi sungai yang sudah dikerjakan. “Supaya nampak dan jelas bukan tidak ada dasar kita warga beteriak kepada wakil rakyatnya yang duduk di parlemen.” Kata salah seorang warga yang tidak mau dipublikasikan identitasnya.
“Kita berikan apresiasi kepada wakil rakyat kita yang sudah mau menindaklanjuti hal ini. Tujuan kita beteriak tidak lain hanya semata agar program yang sudah susah payah dilukan pemerintah tidak jadi mubazir dan betul-betul bermanfaat terhadap masyarakat banyak selain itu uang yang telah dianggarkan tidak sia-sia.” Jelasnya.
“Masak kita dari dinas melaksanakan pekerjaan asal-asalan, seharusnya pihak dinas itu memberikan contoh hasil pekerjaan yang bekualitas baik, ini malah dinas sendiri yang berikan contoh tidak bagus, bagai mana mau menerapkan pengawasan yang baik pada kontraktor kalau dinas saja kerjanya seperti itu,” sebut warga.
“Ya Kita tunggu kehadiran para wakil rakyat ini untuk turun kelokasi, saran warga jika pak Dewan mau turun kelolaksi tolong kasih kabar dulu biar bisa warga berikan kabar kapan waktu yang pas turunnya, karena takutnya pas Dewan turun kondisi lagi air pasang jadi tidak terlihat hasil sungai yang telah dikerjakan, kalau air surut kering baru kelihatan,” tutupnya(gr)
