Akibat Kecelakaan Mantan Bupati MUBA Meninggal Dunia

Palembang, (Pijarnusa) – Innalilahi wainailaihi rojiun kabar duka dari mantan Bupati Muba Pahri Azhari, setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RS Siloam karena kecelakaan kendaraan motor di Sembawa Banyuasin, Kamis (16/4) lalu, pukul 13.00 WIB Kamis (23/4) beliau berpulang ke rahmatullah.

“Iya pukul 13.00 WIB tadi keluarga mengabarkan beliau meninggal dunia,” ujar salah satu kerabat keluarga, Hendri Zainuddin kepada awak media, Kamis (23/4).

Sebelumnya mantan Bupati Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan, Pahri Azhari yang sempat mengalami kecelakaan saat turing motor gede (moge) merek BMW.

Pahri Azhari mengalami kecelakaan tunggal, terbalik saat konvoi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang – Betung persis di kilometer 21 Musi Landas, Kamis (16/4/2020).

Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk melalui Kasat Lantas AKP Avani SIk membenarkan adanya kecelakaan tunggal yang dialami mantan Bupati Muba, H Pahri Azhari.

Korban saat itu konvoi bersama rekannya dan terjatuh diduga hilang konsentrasi saat mengendari moge BMW dengan nomor polisi BG 2446 AAQ.

“Benar, anggota dapat informasi dan di cek ke tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan, korban sudah tidak ada, karena dibawa oleh rekan konvoi ke Rumah Sakit Siloam Palembang,” kata AKP Avani

“Ini jelas laka tunggal dan tersangkanya korban sendiri. Sementara motor dikembalikan kepada korbannya. Namun proses laporan tetap kita laporkan,” ungkap AKP Avani.

Direktur Medik dan Pelayanan RS Siloam Palembang, dr Anton Suwindro membenarkan mantan suksesor H Alex Noerdin di Muba itu kecelakaan saat mengendarai motor gede dan kini kondisinya kritis dalam perawatan intensif di rumah sakit Siloam Sriwijaya. “Iya benar di rawat di Siloam dan kritis kondisinya saat ini,” ujar Anton.

Diketahui Pahri Azhari yang mengendarai moge BMW dari Palembang hendak menuju Sekayu.

Diduga  pada kecelakaan dan kondisi motor saat jatuh kemungkinan Pahri terbentur salah satu bagian motor.

Dia juga mengatakan kondisi pasien kritis karena jika dilihat dari box motor yang berada di sisi kiri dan kanan yang penyok saat terhempas menandakan jika motor jatuh dalam kecepatan tinggi.

“Bisa saja dadanya terbentur setang motor atau lainnya sehingga sesak dan sulit bernafas jadi dibantu alat bantu pernapasan,” ujarnya.

Setelah keluar dari LP Sukamiskin Bandung bersama istrinya karena kasus korupsi, Pahri Azhari tidak lagi terjun ke politik.

Ia membuka outlet aksesori motor gede di Jalan A Rivai Palembang. “Namun masih aksesoris. Insyaallah nanti menyusul mogenya juga,” ujar dia.

Selain itu, Pahri Azhari juga baru didapuk sebagai Direktur Marketing klub sepakbola Sriwijaya FC Palembang.(Mas).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *