Jakarta, Dunia telah di hebohkan oleh Pandemi Covid 19, tak terkecuali melanda di negara kita tercinta Indonesia. Wabah Corona yang terus mengganas penyebarannya sangat dahsyat pengaruhnya pada seluruh aspek kehidupan manusia serta menyambangi keseluruh strata sosial. akibat pandemi Covid 19 ini menimbulkan dampak-dampak sosial , ekonomi dan juga terhadap dunia pendidikan di Indonesia dikarenakan wabah Covid 19 ini
Saat diwawancarai by telepon oleh awak media, Kepala Divisi Program Pendidikan wilayah Jakarta Timur, Bapak Drs. Asrofi, MM yang juga mantan kepala sekolah SMPN 203 dan SMPN 157 Jakarta mengatakan, dalam menghadapi situasi dan kondisi ini, berharap agar Pendidikan tetap berjalan serta tidak menyalahi aturan PSBB, maka sebaiknya kita ikuti program pemerintah dengan melakukan pembelajaran daring, dalam keadaan darurat guru harus siap dengan intruksi pemerintah, khususnya Kementrian Pendidikan RI, walaupun masih dipertanyakan apakah selaras pembelajaran daring ini dengan strata sosial Masyarakat Indonesia yang masih heterogen , ujarnya.
Sejalan dengan pemberlakuan sistem pembelajaran daring dalam masa-masa darurat akibat adanya wabah Covid 19 ini, guru dan masyarakat harus siap , karena merupakan hal baru secara nasional , sehingga secara alamiah muncul beberapa permasalah yang timbul dalam masyarakat. Kata pak Asrofi yang juga telah mendapatkan beberapa penghargaan saat menjadi kepsek disekolah yang dia pimpin, diantaranya juara 1 LSS se Jakarta Timur dan juara 2 lomba LSS ( lomba Sekolah Sehat Tingkat DKI.
Tentunya dengan adanya pembelajaran daring ini dalam segi waktu sangatlah efektif, tapi ini hanya transfer ilmu belaka. apakah semua guru mumpuni dalam melaksanakan pembelajaran lewat tehnologi digital ini mungkin bagi guru yang masih muda tidak menjadi kendala, tapi bagaimana nasib guru yang sudah berumur dan kurang persiapan dalam KBM menggunakan sistem daring perlu adanya pelatihan atau sosialisasi maka dari itu sudah menjadi kewajiban Pemerintah sebagai antisipasi perjalanan dunia kedepan di era digitalisasi, seluruh guru harus dipersiapkan secara tehnis sehingga mereka siap, ungkap pak Asrofi
Program kegiatan GIM khususnya dan bidang pendidikan pada umumnya diharapkan dapat terlaksana dengan baik, tidak melenceng dari program pusat, seperti bidang kurikulum berbasis pada pengembangan karakter pemberdayaan siswa , peningkatan kapasitas dan kompentensi guru, sarana prasarana dan program program aplikasi konten pendidikan dan pengembangan karakter supaya bisa membantu mensosialisasikan pembelajaran daring kepada masyarakat khususnya yang masih awam, lalu program GIM Jakarta Timur diadakannya taman bacaan dimasyarakat bekerjasama dengan RT/RW, Desa dan masjid atau mushola supaya anak anak dan masyarakat gemar membaca setelah wabah berakhir dapat terlaksana kata pak asrofi di akhir wawancara dengan awak media.(Daeng)