PURWAKARTA, – Masjid Al-Asrop yang berdiri ditanah wakaf H Asraf Nazhir H Solihin No AIW/ APAIW/WKF/6/1/1991 No Sertifikat 92/1992 yang Peruntukan buat masjid Al-Asrop dengan luas 890 meter berlokasi Desa Cikaobandung Kecamatan Jatiluhur Purwakarta.
Ahmad Junaedi salah satu pengurus masjid Al- Asrop saat ditemui pijarnusa.com di ruangan masjid mengatakan, “kalau kita mengupas sejarah masjid ini ternyata cukup pajang karena Desa Cikaobandung menyimpan sejarah dari mulai Kampung Talibaju dulu tahun 1956 menjadi salah satu plabuhan.”
“Tempat transit semua perahu yang menarik hasil panen kopi dari palered dan dulu palared itu salah satu pusat perkebunan kopi yang hasil panennya dibawa langsung ke muara gebang dan sunda kelapa lewat jalur air,” ujar Ahmad, Rabu (1/4/20).
Dikatakanya, masjid Al-Asrop yang dibangun pada tahun 1275, “alhamdulilah sampai saat ini bangunan masjid tersebut menjadi mewah yang dibangun secara swadaya masyarakat Cikaobandung sehingga masyarakat bisa merasa memiliki terhadap bangunan masjid yang penuh sejarah dan bernuansa agama.”
Ketika perancis membangun bendungan Jatiluhur tahun 1956 Wedana Van Tjikao Bij Poerwakarta 1868 masjid ini sudah berdiri di Kampung Batulayang Rt 04 Rw 01 Desa Cikaobandung dan masjid ini mempunyai dua sumur (sumber mata air yang tidak pernah kering) sehingga air tersebut bisa disalurkan ke masyarakat yang membutuhkannya.
Pada proses pembuatan sumur tesebut dibantu oleh pasukan dari TNI dengan cara bergotong royong pada tahun 1945 pada waktu itu indonesia sudah merdeka, sampai saat ini air sumur tersebut tidak pernah surut bahkan air tersebut sudah dilakukan tes leb hasilnya dari leb bahwa PH-nya 7,02 jadi layak diminum.
“Harapan kami kedepan masjid ini bisa menjadikan edukasi (pendidikan) bagi anak bangsa yang gemar dengan ilmu sejarah atau salah satu tempat wisata religis tentang kerajaan tatar sunda yang ada di Kabupaten Purwakarta,” pungkasnya.(Lily)
