Lagi-lagi, Kota Kendari Direndam Banjir

Kendari (Sultra) – Akhir-akhir ini Kota Kendari dikhawatirkan dengan hujan deras yang terus menerus mengguyur, akibatnya di beberapa titik rawan banjir sering merendam pemukiman warga.

Seperti pantauan awak media pijarnusa.com, Senin (16/03/2020),
di seputaran bundaran Lepo-lepo dan sekitarnya terjadi banjir akibat dari luapan air hujan yang tidak sanggup disaluri drainase yang ada.

Akibat air hujan yang tergenang menyebabkan banjir juga di kawasan pemukiman BTN Griya BNI Permai Lepo-lepo. Seperti terlihat pada pantauan awak media ini, air yang menggenangi rumah kediaman salah satu calon Bupati Konawe Selatan Irham Kalenggo, yang saat ini juga sebagai ketua DPRD Kabupaten Konawe Selatan, di pihak lain juga sekretariat Poros muda Sultra ikut tergenang akibat rembesan air hujan yang disebabkan dari penyempitan drainase.

sementara itu salah satu warga, Jefri Rembasa saat diwawancara via whatshapp berharap:

“[16/3 16:28] Jefri: Saya berharap Pemkot untuk segera mencari solusi terjadinya luapan air di kompleks Griya BNI permai Kel. Lepo2

[16/3 16:30] Jefri: Kasian warga kalau hujan sejam saja sdh harus mengevakuasi diri
[16/3 16:32] Jefri: 30 an rumah ini satu kompleks terkena rembesan air yang tergenang sehingga sebagian warga harus mengungsi saat ini ketinggian air sudah mencapai 80 cm.” Bebernya.

Di tempat terpisah setelah adanya beberapa komentar di grup forum diskusi KAMI-Sultra, pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari (PU Kota kendari) melalui Kabid PU Cipta Karya Aswido, ST, MM, memberikan klarifikasi melalui grup, sebagai berikut :

“[16/3 15:49] aswido : sekedar informasi,banjir yg diseputaran rs.hati mulia bahwa bulan pebruari 2020 kami akan melakukan perbaikan drainase,namun masyarakat menolak,dengan catatan harus ada ganti rugi (pepaya,pohon gersen dll) berita acara penolakan ada di kelurahan

[16/3 16:37] aswido : siap,lokasi adalah dampak dari limpasan air yg di depan rs.hati mulya,seperti yg sy jelaskan dari awal,bahwa pihak kami ketika akan melakukukan penanggulangan namun dari pihak masyarakat menolak.

[16/3 16:37] aswido : saat itu mediasi melibatkan kasat sabhara polres kendari,namun warga tetap menolak???

[16/3 16:42] aswido : kami menunggu sampai masyarakat berkenaan,sebab kami menghindari laporan masy. dengan alasan penyerobotan lahan.

[16/3 16:44] aswido : tahun ini kami sudah menganggarkan pek.drainase yg akan dimulai dari jembatan lepo2- masjid aljabar sampai perumahan dvillas??,” tulisnya.

sementara komentar lain datang dari Ketua Umum AP2-Sultra, Hasan, dalam postinganya videonya di grup KAMI-Sultra, ia mengatakan banjir di bundaran pesawat akibat dari penyempitan drainase.

Hingga berita ini diturunkan awak media ini masih terus memantau perkembangan info banjir di beberapa titik kota kendari.

Penulis : Hendra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *