Bertindak sebagai narasumber adalah 1) Kepala BPOM (Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP), 2) Deputi Pengawasan Produk Obat Tradisional, Suplemen dan Kecantikan (Dra. Mayagustina Andarini, M.Sc., Pharmacist), dan 3) Ketua Umum KOPITU (Yoyok Pitoyo, S.E.).
Dalam acara ini, Ketum KOPITU Yoyok Pitoyo memaparkan tentang program sharing-factory KOPITU yang merupakan solusi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dalam memasuki pasar ekspor.
Pitoyo menjleaskan bahwa program ini didukung sepenuhnya oleh BPOM RI.
“Program sharing-factory KOPITU merupakan program untuk mempermudah para UMKM anggota KOPITU untuk memenuhi pasar ekspor. Program ini dikelola oleh unit usaha KOPITU yaitu Koperasi UKM Sukses Bersama,” ujar Yoyok Pitoyo.
Lanjut Pitoyo, fasilitas yang didapatkan oleh anggota sharing-factory ini antara lain adalah 1) bantuan dalam proses produksi, meliputi permodalan dan mesin-mesin produksi dan pengemasan, termasuk quantity dan quality control; 2) pengurusan perijinan ekspor dan sertifikasi produk (jaminan halal, MD BPOM,dll.); 3) akses pemasaran internasional.
“Untuk akses pemasaran internasional, maka program sharing-factory ini bersinergi dengan program KOPITU yang lain, yaitu business match dan Indonesian Trading House (ITH). Business match adalah pertemuan antara UMKM dan trader/buyer secara langsung dengan dimediasi oleh KOPITU, sehingga dapat meminimalisasi adanya ketidaksepahaman antara demand dan product availability,” paparnya.
Sedangkan ITH adalah unit usaha KOPITU yang dibuka di beberapa negara tujuan ekspor, sebagai pusat informasi produk UMKM Indonesia untuk potential buyer di negara tujuan, sekaligus sebagai toko produk-produk UMKM Indonesia. Program sharing-factory ini untuk pertama kalinya akan dilakukan di Bali, dengan sektor produk-produk kecantikan, spa dan herbal. (amr)
