Ruatan Benda Pusaka di Masjid Al-Atiqiyah Karadenan Kaum

Karadenan | Pijarnusa.com – Tradisi adat ngaruat benda pusaka atau ritual pencucian benda pusaka, baik keris, kujang, kudi dan tumbak kerajaan menghiasi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Atiqiyah Karadenan Kaum, Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, yang merupakan Masjid tertua di Kabupaten Bogor pada (09/11/2019).

Inilah prosesi ngaruat benda pusaka atau ritual pencucian benda pusaka yang dilakukan warga Karadenan Kaum yang merupakan tradisi adat turun temurun yang dilakukan pada setiap tanggal dua belas robiul awal, diacara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Atiqiyah Karadenan Kaum, selain ruatan benda-benda pusaka, disertai Karnaval budaya seperti pawai budaya, festival dangdang dan pameran pusaka.

Dadang Supadma selaku pengurus Musium keris Masjid AL-ATIQIYAH Karadenan menuturkan. Tradisi adat pecucian benda-benda pusaka milik warga seperti keris, kujang, kudi, golok tua dan tumbak kerajaan ini sebagai bentuk penghargaan warga pada benda-benda pusaka peninggalan nenek moyang mereka, setelah dilakukan ruatan benda-benda pusaka itu lalu disimpan kembali di Musium yang ada di lantai dua Masjid AL-ATIQIYAH yang dibangun pada abad ke tujuh belas oleh seorang pemangku agama yakni Raden Safei, beliau adalah penyebar agama Islam di Kabupaten Bogor, Depon dan Kota Bogor.” Tuturnya.

Di tempat yang sama, Karyawan Faturahman seorang budayawan Kabupaten Bogor dan juga mantan wakil Bupati Bogor menjelaskan, kegiatan ritual ngaruat benda pusaka adalah bentuk pemeliharaan benda pusaka tersebut yang dilakukan di Masjid tua ini sebagai bentuk penghargaan pada nenek moyang dan pendiri masjid yang juga sebagai penyebar agama islam di tiga kota di Jawa Barat, dan juga untuk mengingat pada masyarakat bahwa masjid tua ini merupakan peninggalan bersejarah, agar seluruh lapisan masyarakat mengetahuinya.

“Ia berharap, Tradisi adat ini agar selalu dipertahankan yang merupakan Ayikon kelurahan Karadenan, kecamatan Cibinong yang harus di jaga dan dilestarikan.” Pungkasnya penuh harap.(Ny/And)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *