Rumpin, Pijar Nusa – Jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Harian Bogor Utara (FWHBU) merayakan milad ke -8 dengan tema Sykuran, Ngopi, diskusi bareng FWHBU,dan Mitra kerja.
Acara milad ke-8 FWHBU dilaksakan di Saung The Green, di kampung Liwu, Desa Kampung Sawah, kecamatan Rumpin kabupaten Bogor.
Acara tersebut dihadiri DR. Rusliandy ST.STP,ME,MSi camat Rumpin. Kompol Asep Supriadi kapolsek Rumpin, Serma Sopur Anggota Koramil Rumpin, semua para wartawan, anak-anak muda pencinta lingkungan yang tergabung dalam Komunitas The Green.
Fahri ketua FWHBU pada sambutannya menceritakan sejarah awal terbentuknya Forum Wartawan Harian Bogor Utara. “Dimana FWHBU dideklarasi pada tanggal 17 nopember 2011 di kantor LBH Keadilan Bogor Raya di kecamatan kemang bersama Sugeng teguh santoso dan beberapa awak media.” Ucapnya
Lanjut dia-Fahri, tujuan dibentuknya FWHBU adalah untuk menjadi wadah komunikasi sesama wartawan agar tetap konsisten dan menjaga konsisten warwah dan martabat jurnalis.
Camat Rumpin DR Rusliandy ST,STP,ME,MSi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua jurnalis. “Profesi jurnalis dan dinamika pemerintahan saat ini tentunya sangat di warnaik oleh publikasi jurnalis. Peran jurnalis sangat dibutuhkan oleh pemerintahan contohnya seperti wali kota menjadi presiden tentu saja itu peran dari jurnalis. Dan tempat-tempat wisata atau yang lainnya akan terkenal melalui peran serta jurnalis.” Ungkapnya.
Lanjut Camat Rumpin, “Harapan kami dari pemerintahan kedepan menjadi lebih baik. Rekan-rekan jurnalis bisa sinergi. Rumpin tidakan ada apa apanya tanpa ada dukungan dari jurnalis.” Tuturnya.
Camat Rumpin menambahkan pemerintah dan berokrasi itu seperti pohon beringin yang rindang, lebat dan lain sebagainya.
“Jadi kalau pengamat pemerintah, jurnalis dan lainya bila menembak daun pohon beringin tersebut dari arah mana saja pasti kena. Dan kita yakini berokrasi ini sangat luas bahwa kecamatan tidak hanya menangani ketentraman, ketertiban, dan perdayaan masyarakat saja. Sampai pada hal-hal kecilpun ini menjadi tugas kecamatan. Artinya pihak kecamatan dan wartawan bagaimana kelemahan-kelemahan dan kekurangan itu kita dorong agar menjadi lebih baik. Dan pada momentum ini saya berharap para wartawan pada saat mengulas pemerintahan yang positif,” terangnya.
“Artinya positif adalah pertama membangun, membuat kondisifitas pemerintahan menjadi baik, melanggar kode etik, dan jagan sampai tulisan-tulisannya menjadi adu domba. Itu harapan kami.” Pinta camat.
Kapolsek Rumpin Kompol Asep Supriadi mengatakan milad kedelapan ini FWHBU tiap tahunnya tetap jaya.
“Ada beberapa hal yang mesti saya sampaikan, yang pertama kita dirikan hal-hal positif, kedua para wartawan jaga sinergitas dengan muspika. Karena banyak wartawan-wartawan yang berkeliaran yang tidak jelas istilahnya Wartawan tidak jelas (WTS). Dengan adanya forum ini kita akan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan FWHBU untuk menyikapi hal-hal demikian. Dan yang terakhir saya ucapkanb terima kasih dengan adanya forum ini agar kita saling mengenal, dan yang terakhir acara ini tidak hanya satu tahun sekali tetapi 6 bulan sekali.” Tuturnya.
Asep dari BMKG mengatakan tetang situasi dan kondisi cuaca dan rilis dari BMKG bencana. Dan ternyata propinsi Jawa Barat ini menduduki peringkat ke 3 dalam bencana dari segi korban dan yang lainya.
“Dan kita runut ke bawah Bahwasanya wilayah bogor ini peringkat ke satu di propinsi Jawa Barat, bencana yang dialami bencana alam hasil rilis dari BMKG ternyata 97% bencana alam itu di sebabkan oleh bencana hidro mitologi seperti banjir bandang, lonsor, banjir, dan kebakaran hutan. Sementara hanya 3% saja bencana alam akibat dari bencana gunung merapi, dan bencana sosial lainya,” tandasnya.
Pada acara milad FWHBU turut hadir Ketua Bogor Timur Jurnalis (BTJ) Suda di beserta tim.
“Kami sangat mendukung dan mendokan milad Forum Wartawan Harian Bogor Utara tetap eksis dan jaya. Dan selalu berpegang teguh pada kode etik dalam UUD PERS mengingat kita ini pilar no 4 bangsa.” Ucap keduanya.(Boim/Ny)
