Ruang Kelas SDN 03 Kertajaya Nyaris Ambruk, Dinas Pendidikan Bogor Tutup Mata?

Rumpin | Pijarnusa.com – Ruang kelas di sekolah SD Negeri 03 Kertajaya yang bertempat di Kampung Cikandang, Desa Mekarsari, Kecamatan Rumpin kabupaten Bogor, kondisinya sangat memperihatinkan dan jauh dari kata layak.

Kondisi tersebut terlihat di tiga ruang kelas, dimana kayu-kayu sebagai penyangga atap sudah banyak yang rapuh, bahkan beberapa balok atau penyangga atap bangunan yang sudah patah. Sementara untuk menjaga agar tidak patah pihak sekolah menahan dengan kayu yang besar.

Sejak patah tiang penyangga 3 ruang kelas sudah 2 lalu tidak lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena khawatir ambruk. Ucap kepala sekolah Kurniasih, S.Pd.

“Dengan keadaan ruang sekolah yang tidak layak ini saya selaku kepala sekolah langsung mengajukan proposal renovasi kepihak dinas pendidikan bagian kasie sarana dan prasarana (Sarpras) yaitu Bapak Endang. Pada saat saya menyampaikan kepada beliau dengan kondisi sekolah SDN 03 Kertajaya bahwa tiga ruang kelas dan ruang guru kondisinya sangat tidak layak, beliau menyampaikan bahwa untuk pembangunan SDN 04 Kertajaya di tahun 2020 tidak ada dalam data program, akan tetapi masuknya ke tahun 2021, kata beliau. Saya memohon bahkan sampai saya ngemis-ngemis meminta kepada beliau agar dimasukan keperubahan anggaran di tahun 2020 karena melihat kondisi ruang kelas yang sangat mengkuwatirka.” Ucap kuniasih S. Pd kepada awak media penuh rasa pilu.

Dikatakan, dengan belum adanya perhatian dari pemerintahan terkait tentang keadaan sekolah SDN 03 Kertajaya, pihaknya dan semua guru-guru dengan terpaksa memakai sistem 3 ship, agar murid yang berjumlah 386 ini terlaksananya belajar dan mengajar.

“Dimana sistem tiga sip ini seperti : untuk sip satu mulai jm 07:00 – 09:30. Untuk sip dua jam 09:30 – 12:00. Dan untuk sip tiga mulai jam 12:30 – 16:30.” Tutur Kuniasih.

Lanjut Kurniasih mengatakan, “Kalau dibilang efektif dan tidaknya, terus terang ini tidak efrktif, tapi mau gimana lagi hanya ini salah satu cara yang bisa kami lakukan dengan keadaan ruang kelas yang terbatas, tapi kami semua guru-guru berusaha maksimal dalam mengajar siswa/i, dan saya berharap untuk pemerintah terkait khususnya dinas pendidikan agar segera renovasi sekolah ini. Kalau harus nunggu tahun 2021 bisa-bisa atap atas sekolah ambruk rata dengan tanah,” tuturnya penuh rasa sedih di raut mukanya.

Salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya mengatakan setiap hari mengantar anak saya sekolah dipenuhi rasa khawatir dan takut,bilamana anaknya dan murid yang lain lagi belajar tiba-tiba atap sekolah atau ruang kelas ambruk.

“Tapi setelah pihak sekolah memakai sistem tiga ship saya sedikit lega, namun untuk belajar atau menerima pelajaran waktunya sedikit. Besar harapan semua orang tua murid agar sekolah ini cepat diperbaiki.” Pintanya penuh harap.(Boim/Ny)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *