Ancam Mafia Migas, Jokowi : Hati-hati, Akan Saya Gigit !

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam kepada para mafia impor minyak dan gas (migas) yang menghambat berjalannya program pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan yang melebar.

Dikutip Kompas, defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal III 2019 tercatat 7,7 miliar dollar AS atau 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dibandingkan defisit kuartal sebelumnya, yaitu 8,2 miliar dollar AS (2,9 persen dari PDB).

“Yang saya sampaikan, kalau mengganggu B20, B30, dan urusan DNE, hati-hati. Akan saya gigit orang itu! Enggak selesai-selesai masalah ini kalau nggak kita selesaikan,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019, di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Bahkan, dia mengantongi nama para pelaku mafia migas yang kerap mengimpor. Namun, mantan wali kota Solo ini tak mau menyebutkan pelaku mafia tersebut.

“Kenapa ini tidak kita kerjakan dari dulu? Karena ada yang senang impor minyak. Saya tahu siapa yang suka impor minyak,” ucapnya.

Pemerintah lagi gencar ingin merealisasikan penggunaan biodiesel agar mengurangi nilai impor yang membengkak sehingga berimbas terhadap neraca perdagangan yang defisit. Adanya defisit perdagangan, maka mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.

“Kalau B20 sudah berjalan, sebentar lagi Januari 2020, B30 berjalan. Nanti masuk ke B50 bisa berjalan. Artinya apa, impor kita akan turun secara drastis sehingga neraca perdagangan, transaksi berjalan kita jadi lebih baik,” ujarnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *